Theresia mengatakan Buruan SAE membantu ketahanan pangan lokal dan mengurangi risiko krisis pangan.
"Dengan menanam cabe, sosin, kangkung, bayam dan daun bawang, dapat mengurangi kebutuhan warga untuk berbelanja ke warung atau ke pasar," papar Theresia seperti dikutip dari KoridorÂ
Keberadaan pertanian kota membuat warga sekitar lokasi memiliki akses lebih baik terhadap makanan segar dan organik.
Ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat dan membantu mengurangi risiko penyakit terkait pola makan tidak sehat.
Hal yang menarik dari Buruan SAE disangkutkan dengan program pemilihan sampah Pemerintah Kota Bandung yang disebut Kang Pisman.
Jadi sampah organik dari rumah tangga dan komunitas diolah menjadi pupuk bagi tanaman sayuran atau buah.
Pertanyaannya bila dikaitkan dengan penelitian dari  Universitas Illinois Urbana Champaign apakah Bandung  mampu mandiri secara pangan, taruhlah jika jumlah titik Buruan SAE bertambah? Mengingat populasi Bandung cukup besar?
Theresia menjelaskan dalam sebuah penelitian, BFSC (Bandung Food Security Community), mengukur keberhasilan sebuah komunitas urban farming.
Dengan lahan sekitar 500 meter persegi, dalam kurun waktu 3 bulan warga dapat menghasilkan panen sebanyak 44, 4 kg sayur.
Selain itu mereka dan berhasil mengolah sampah organik sekitar 597 kg sampah organik dari rumah tangga/per bulan.