Pola Tidak Konsisten
Hanya saja pola keberhasilan konservasi  tidak konsisten antar wilayah. Beberapa daerah, seperti Tanzania bagian selatan, Zambia bagian timur, dan Zimbabwe bagian utara, mengalami penurunan drastis akibat perburuan gading ilegal.
Sebaliknya, populasi di wilayah lain seperti Botswana utara mengalami peningkatan pesat.
"Pertumbuhan yang tidak terkendali belum tentu merupakan hal yang baik," kata  rekan penulis lainnya Stuart Pimm, guru besar Konservasi Doris Duke di Duke University di North Carolina.
Pimm mengatakan, populasi yang meningkat pesat dapat melampaui batas dan merusak lingkungan lokal serta sulit dikelola, sehingga menimbulkan ancaman terhadap stabilitas jangka panjang.
Selain mendokumentasikan tingkat pertumbuhan lokal, tim juga melihat ciri-ciri populasi lokal untuk mengidentifikasi apa yang membuat mereka stabil, yaitu tidak bertambah atau menurun.
Populasi gajah di taman yang terlindungi dengan baik namun terisolasi, terkadang disebut "benteng konservasi", tumbuh dengan cepat tanpa adanya ancaman namun tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Gajah-gajah ini mungkin memerlukan intervensi konservasi di masa depan, seperti translokasi atau pengendalian kelahiran, yang merupakan upaya yang mahal dan intensif.
Tim menemukan bahwa populasi paling stabil terjadi di wilayah inti yang luas dan dikelilingi oleh zona penyangga.
Kawasan inti ditentukan oleh tingkat perlindungan lingkungan yang kuat dan dampak manusia yang minimal.
Sedangkan kawasan penyangga memungkinkan beberapa kegiatan seperti pertanian berkelanjutan, kehutanan, atau perburuan trofi.