Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kado Buruk Awal 2024, Gelombang Panas Landa Australia

1 Januari 2024   21:53 Diperbarui: 1 Januari 2024   21:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tidak sendirian khawatir.

Hampir 50% penduduk yang ditanyai dalam survei terbesar di Australia mengenai dampak gelombang panas terhadap kesehatan merasa bahwa pinggiran kota mereka dibangun dengan cara yang meningkatkan panas.

Pemerintah negara bagian dan lokal di seluruh negeri berinvestasi dalam proyek revegetasi untuk menyediakan lebih banyak tutupan hijau perkotaan.

Di Melbourne, dua "chief heat officer" bahkan telah ditunjuk untuk mencari cara agar kota tersebut lebih tahan terhadap cuaca.

Perubahan Kebijakan

Namun Emma Bacon, pendiri Sweltering Cities, berpendapat bahwa kemajuan yang berarti memerlukan perubahan kebijakan yang lebih besar.

Dia ingin undang-undang konstruksi federal diperbarui untuk memastikan bahwa data iklim terkini menjadi masukan bagi pembangunan.

Masukan ini berupa peninjauan rencana darurat gelombang panas di setiap negara bagian dan larangan atap berwarna gelap secara nasional.

Tahun lalu, New South Wales mencoba menerapkan persyaratan agar atap berwarna lebih terang digunakan di semua rumah baru guna meningkatkan efisiensi energi.

Namun, kebijakan tersebut dibatalkan di tengah kekhawatiran dari pengembang properti bahwa perubahan.

Pengembang khawatir kebijakan ini  akan mempersulit penyediaan perumahan yang terjangkau di salah satu pasar termahal secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun