Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kado Buruk Awal 2024, Gelombang Panas Landa Australia

1 Januari 2024   21:53 Diperbarui: 1 Januari 2024   21:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian tersebut menemukan bahwa panas telah menyebabkan 36.000 kematian di Australia antara 2006 dan 2017.

Pulau Panas Perkotaan 

Bahaya terbesar terjadi di tempat yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "pulau panas perkotaan".

Yang dimaksud "pulau panas perkotaan" adalah area terbangun yang dilapisi material yang memperkuat panas, seperti beton, aspal.

Kondisi ini masih ditambah dengan deretan rumah beratap gelap yang menarik sinar matahari dan meningkatkan suhu rumah.

Sydney Barat -- tempat tinggal 2,5 juta warga Australia -- adalah contoh utama.

Posisinya yang berada di kaki bukit Blue Mountains Sydney melindunginya dari angin pantai yang sejuk

Banyak penduduk yang tinggal di bangunan dengan isolasi yang tidak memadai dan merasakan tekanan biaya hidup.

Nona  Shah mengatakan musim panas bisa menjadi "isolasi", karena banyak orang di komunitasnya terpaksa "berlindung di dalam rumah" atau terkurung di AC.

Kini, saat ia mempelajari dampak perubahan iklim di universitas, Shah mempertanyakan mengapa pinggiran kota tempat tinggalnya tampaknya dibangun untuk "melawan lingkungan setempat".

"Kami memiliki banyak rumah padat di sini dengan atap gelap yang dibangun dengan cepat dan murah dengan isolasi yang buruk.  Jika Anda berkendara, Anda tidak akan melihat pepohonan atau ruang hijau," papar dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun