Jika predator tersebut berhasil melewati kabel listrik yang terbentang di sekitar padang rumput dataran tinggi di Pegunungan Alpen Swiss (batas antara wilayah habitat serigala dan peternak) Â akan terjadi pembantaian.Â
Pasangan ini mulai menjadi sukarelawan sejak pembentukan OPPAL, dan sekarang melakukan dua tugas lima hari di berbagai lokasi setiap musim panas.
"Ini waktu liburan kami," kata Franois, sambil memandang sekeliling tempat terpencil,.
Tempat ini dicapai setelah empat jam perjalanan dari Jenewa dan hampir dua jam mendaki jalan yang curam dan berbatu.
Dengan menggunakan terpal, pasangan ini membuat tempat berlindung, dilengkapi dengan kursi kemah, selimut termal, dan pembuat kopi propana agar mereka bisa melewati malam.
Franois menjelaskan bahwa yang terbaik adalah bekerja berpasangan.
Satu orang menggunakan teropong dari tempat yang menguntungkan untuk mewaspadai bahaya, sementara yang lain berpatroli lebih dekat ke kawanan dengan senter dan peluit.
"Cahaya terang dan peluit keras sudah cukup untuk menakuti serigala," kata  Franois  kepada Euronews.Â
Sepanjang malam yang sangat dingin, mereka bergiliran memindai cakrawala dengan teropong inframerah termal setiap 15 menit.
Dengan alat tersebut, Â mereka mencari tanda-tanda hewan bergerak menuju kawanan domba yang sedang beristirahat, lonceng mereka berdentang lembut di kegelapan.
Aliki sadar mereka harus awas, karena serigala dapat melihat mereka dalam kegelapan.