Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konflik Peternak Swiss dengan Serigala, Realita dan Legalitas

30 Desember 2023   21:46 Diperbarui: 30 Desember 2023   22:08 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: heanimalreader.com

Kasus ini diawasi dengan ketat oleh negara-negara Eropa lainnya.

Sebagian besar, seperti Swiss, mengklasifikasikan serigala sebagai spesies yang dilindungi.

Namun melihat jumlah serigala meningkat, dan kekhawatiran juga muncul di kalangan peternak.

Di bawah tekanan dari para petani, undang-undang seputar perlindungan diubah sedikit untuk memungkinkan pembunuhan serigala yang "bermasalah" -- yang diketahui sering menyerang ternak.

Namun dalam referendum pada 2020, para pemilih menegaskan kembali status perlindungan serigala.

Referendum menolak usulan untuk lebih melonggarkan peraturan perburuan.

Namun pada 2022, sebanyak 1.480 hewan ternak dibunuh oleh serigala di Swiss saja.

Sebagai tanggapannya, pihak berwenang Swiss pada tahun itu  mengizinkan pemusnahan 24 serigala.

Pengendalian populasi empat kelompok serigala lainnya, pada Juli 2023 melonggarkan aturan perburuan spesies yang dilindungi tersebut.

Dan dengan berita tentang serangan serigala terhadap ternak yang mendominasi berita utama musim panas, Serikat Petani Swiss telah mendesak agar izin berburu lebih banyak dikeluarkan untuk memanfaatkan peraturan yang lebih longgar ini.

Para petani mengatakan usulan pemusnahan ini penting untuk melindungi ternak dan, pada akhirnya, masa depan komunitas Alpen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun