Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterus, Bagian Enam

8 Desember 2023   15:09 Diperbarui: 8 Desember 2023   15:59 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tangkuban Perahu-Foto: Irvan Sjafari

Mereka bercakap-cakap dengan telepati.

"Cipik tidak membunuh inangnya tetapi memaksanya makan terus. Kemudian keluar bersama kotoran inangnya."

"Aku membawa awal bencana ekologi di kota yang dicintai ibu dan ayahku."

Namun pihak peneliti justru membawa anjing kampung itu ke dalam kerangkeng untuk dibawa ke dokter hewan.

"Pekerjaan kita masih banyak Hiyang Ridara!"

"Besok pers pasti gempar," kata Emma.

"Aku jamin akan dirahasiakan. Tapi sampai berapa lama?"

Dinda menghampiri Bu Mia.

"Aku boleh melihat anjing itu dirawat?"

Bu Mia mengangguk. "Kamu tuh bisa jadi ahli biologi hebat.:

Dia kemudian seorang laki-laki usia 40 tahunan dan berbicara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun