Lila tergelak. Dipikirnya Ananda ingin melucu.
"Memangnya planet Bandung itu seperti Bandung juga?"
"Eh, iya...! Nggak, aku dari Depok, tempat papaku dulu," jawab Ananda seenaknya. Â
Lila hanya ketawa. "Aa, becanda terus! Tapi aku nggak peduli, Aa baik sama aku, minggu depan naik Gunung Papandayan yuuk!"
Ananda mengangguk.
Walau rambutnya panjang, Lila itu  tetap tomboy dengan jins dan kaos tetapi tubuh Lila berisi dengan berat proposional. Matanya bagus menatap tajam.
Mereka makan nasi merah ditemani ayam bakar dengan lahap.Â
Lila bercerita soal kakaknya yang kuliah di Jerman mengambil jurusan energi terbarukan.
"Kakakku bilang suatu ketika bahan bakar fosil harus hilang karena Bumi akan panas, energi matahari, angin dan air, mungkin juga ada alternatif lain," terang Lila.
Itu bidang Adinda. Tetapi dia juga tahu bahwa di planetnya bensin yang digunakan adalah tiruan Hiyang yang diambil dari planet itu dan menimbulkan emisi seperit alcohol. Hiyang juga mengajar pemakaian matahari. Â
Kalau ia cerita itu, Lila akan mentertawakannya.