Ketiga laki-laki itu tertawa. "Saha, yang mau menolong? Sepi tempat ini Neng!" Mereka tertawa,
"Geulis pisan, euy! Rugi kalau cuma uang dan ponsel?"
Emma ketakutan.
Dari bagian belakang kemudi, pintu terbuka keluar sepasang remaja. Emma terperanjat, mirip dengan Sundari dan Rivai.
"Jangan ganggu Tante kami Akang-akang yang baik!" ucap mereka dengan sopan.
Ketiganya teperanjat. Mereka muncul dari mana? Tadi di mobil tidak ada orang lain.
"Bisa apa kalian!"
Kedua remaja itu membuat gerakan mengambil angin ke arah dada seperti menutup mantel dan tiba-tiba mereka menghilang.Â
Tahu-tahu celana panjang milik salah seorang laki-laki itu merosot. Ikat pinggang dan bagian bukaan celananya seperti disilet tajam.
Lalu kedua nya duduk dengan santai di kap mobil. "Sok! Silahkan pergi! Itu baru peringatan!" kata yang laki-laki. "Punten, adik saya ini suka jahil!"
"Tak bacok kalian!" Tapi begitu lelaki kedua mengayun goloknya hanya menghantam kap dan keduanya menghilang serentak.