Manusia harimau atau harimau cindaku  merupakan cerita legenda dari Ranah Minang, sebetulnya juga ada di Jambi dan Bengkulu yang sarat dengan filosofi, kearifan lokal yang layak diangkat ke layar lebar.
Sewaktu saya kecil, saya sudah mendengar cerita tentang manusia harimau dari ibu saya ketika masih menempati sebuah rumah gadang, rumah tradisional panggung di kawasan Teluk Bayur bersama ayahnya dan kakak-kakaknya.
Suatu ketika dia melihat salah seorang kakak perempuannya melempar makanan dari jendela ke bawah menjelang maghrib, ternyata itu untuk datuk, sebetulnya adalah manusia harimau.
Bagi orang Minang, harimau cindaku ini terkait keluarga besar yang disebut kaum yang sebetulnya merupakan pelindung bagi keluarganya dari garis ibu (matrineal). Â
Sastrawan Minang Rosmein Kasim, Â harimau cindaku adalah kepercayaan lokal di Sumatera Barat dari manusia yang bisa berubah menjadi harimau.
Menurut penulis buku lelaki dan harimau tua ini, dalam sebuah kaum, ada pewaris  harimau cindaku  dari keturunan yang terpilih, sekalipun dia tidak menginginkan, tetapi dia tidak bisa menolak
Orang Minang sangat menghormati harimau, sehingga panggilanya Inyiak atau kakek dari kakek. Mereka tidak  berani menyebut harimau.
"Di kampung Uda Os (panggilan kami pada Rosmein Kasim) dulu sudah kepercayaan, harimau itu suka tidur di tangga rumah. Bicara jelek atau tidak hormat terhadap harimau bisa membuat celaka," ujar Rosmein yang masih kerabat dengan ayah saya.
Harimau cindaku biasanya baik karena mereka berada di lingkungan keluarganya sendiri, karena biasanya dalam satu kampung merupakan satu kerabat, bahkan melindungi mereka.
Mereka yang diwariskan jadi  manusia harimau sewaktu-waktu bisa berubah  lalu menghilang. Anehnya orang-orang yang ada di sekitarnya tidak menyadari hilangnya dia.
"Menjadi harimau cindaku itu seperti mempunyai kepribadian ganda," papar Rosmein dalam wawancaranya dengan saya 26 November 2023.
Ditambahkannya, Â cerita tentang harimau cindaku ini disebut sangat berguna buat konservasi. Perlindungan binatang langka seperti harimau sumatra.
Hal senada juga disampaikan dosen Sastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) Padang M Yunis.
Cerita ini banyak memberikan edukasi terkait etika bahkan norma agama, serta memberikan kontribusi menjaga kawasan hutan di Sumatera Barat yang dihuni harimau.
"Sistem nilai mengajarkan etika dan sopan santun, pranata sosial dan agama, menjaga alam, dan percaya pada yang gaib dan supranatural, inyiak adalah sosok penjaga, jadi jangan sampai buat marah inyiak," kata Yunis seperti dikutip dari langgam. Â
Semua sumber dan literasi menyebutkan manusia harimau bisa meninggal seperti layaknya manusia. Hanya saja ketika dia meninggalkan harus ada pewarisnya.
7 Manusia Harimau (1986)Â
Manusia harimau pernah diangkat ke layar lebar pada 1986 dengan latar belakang masyarakat Bengkulu bertajuk 7 Manusia Harimau.
Film yang disutradarai oleh Imam Tantowi dan diangkat dari novel karya Motinggo Boesje bercerita tentang pemuda bernama Gumara (Ray Sahetapi) pergi ke Desa Kumayan menjadi guru sebuah SMA.
Suatu ketika dia berkunjung ke rumah sesepuh kampung bernaa Lebai Karat (El Manik) dan berhadapan dengan harimau jadi-jadian.
Rupanya Lebai Karat adalah harimau jejadian dan Gumara juga mempunyai kekuatan yang serupa. Mereka dilerai oleh Harawati ( Shinta Kartika Putri), putri dari Lebai Karat.
Harwati pun jatuh cinta pada Gumara, namun setelah mengetahui bahwa Gumara sebenarnya adalah putra dari Lebai Karat secara berzina dengan istri orang, Harnawati pun meninggalkannya.
Namun Gumara mempunyai cinta lain, yaitu muridnya yang terpandai Pita Loka (Anneke Putri)
Hal ini menjelaskan mengapa dia mewarisi manusia harimau dan tidak bisa menolak. Gumara adalah manusia harimau ketujuh.
Dia kemudian ingin memutus warisan ini yang sebetulnya mustahil. Enam manusia harimau lainnya tersinggung.
Lima di antaranya menyerang Gumara, namun Lebai Karat akhirnya membela putranya.
Plot ceritanya tidak terlalu jauh dari cerita tutur hingga menjadikan 7 Manusia Harimau film yang cukup logis, memadukan horor dan thriller.
Manusia Harimau Versi Sinetron
Pada 2014 MD Entertainment memproduksi Manusia Harimau dengan 127 episode, jumlah episode yang cukup panjang yang berarti laku secara komersial.
Hanya saja settingnya pindah ke Jakarta dan pewaris manusia harimau itu adalah Arga (Randi Panggila) yang mendapat anugrah itu pada ulang tahunnya ke 17.
Remaja yang tadinya culun itu mendadak menjadi macho, jago bermain basket mirip seperti Peter Marker yang digigit laba-laba rekayasa genetika yang menjadikannya superhero.
Untuk hal ini sesuai dengan legendanya, manusia harimau diwariskan bukan karena gigitan seperti halnya cerita manusia serigala  dalam mitologi Eropa.
Yang membuat sinetron menjadi aneh ialah hadirnya keturunan manusia singa yang tak lain adalah seteru Arga di sekolahnya.
Plot ini tampaknya mengadopsi cerita Twillight Saga 2009 yang diangkat dari novel karya Stephenie Meier.
Dalam Twilght, Edward Cullen adalah keturunan vampir yang berseteru dengan manusia serigala. Â Ceritanya pun tentang anak muda dengan bintang-bintang populer, Kristen Stewart dan Robert Pattison.Â
Resep yang sama rupanya membuat sinetron Manusia Harimau menjadi banyak penggemarnya, karena ada bintang-bintang muda pada masanya yang juga viral masa itu, seperti Vebby Palwinta pemeran Citra yang jadi pujaan hati Arga.
Tidak salah sih mengadopsi cerita ini, tetapi kok harus manusia singa yang notabene bukan spesies asli Indonesia. Â Mengapa tidak kelompok manusia harimau dari kaum lain?
Ceritanya sih menarik terutama sebuah pertanyaan apakah Citra yang juga dari keluarga manusia harimau bisa bersanding dengan Arga, karena ada kutukan kalau itu terjadi kematian.
KKN di Desa Penari
Jika digarap dengan baik dengan tetap berpijak pada tradisi lokal maka Manusia Harimau bisa menjadi film layar lebar yang memadukan horor dan thriller yang unik, tentunya dengan cerita dan penggarapan yang baik. Apalagi saat ini sudah ada teknologi CGI.
KKN di Desa Penari adalah contoh yang baik bagaimana sebuah film horor juga memberikan edukasi kepada setiap tamu yang berkunjung ke sebuah daerah untuk mematuhi kearifan lokal di sana.
Enam mahasiswa yang sedang KKN berurusan dengan mahluk halus bernama Badarawuhi hingga mendapat teror dan petaka.
Hal itu terjadi karena beberapa orang di antara mereka melanggar pantangan yang sudah diwanti-wanti oleh sesepuh desa, yaitu melintas batas desa dan hutan larangan, hingga perbuatan asusila.
Keberhasilan KKN Desa Penari ini menurut Staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Suma Riella Rusdiarti membuktikan jika berpijak pada sejarah dan tradisi, film horor bisa menjadi pilar kekuatan film Indonesia.
"Film Indonesia kontemporer semakin banyak menggali kekayaan cerita berbasis pada mitos dan tradisi lokal. Saya kira aspek lokalitas inilah yang justru akan menjadi kekuatan film horor Indonesia," tutur Riella sepertti dikutip dari Koridor.Â
Belajar  dari cerita viral Simpel Man, KKN  di Desa Penari membuktikan menjadi film terlaris Indonesia sepanjang masa, sekalipun berangkat dari kebudayaan lokal.
Indonesia kaya dengan keanekaragaman budaya yang masing-masing punya kearifan lokal yang potensial menjadi tema film. Untuk genre horor, manusia harimau menjadi salah satu di antaranya.
Irvan SjafariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H