Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sarat Kearifan Lokal, Manusia Harimau Layak Diangkat ke Layar Lebar

26 November 2023   18:01 Diperbarui: 26 November 2023   18:16 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  Manusia Harimau-Foto: https://www.padangtime.com/cindaku/08

Harwati pun jatuh cinta pada Gumara, namun setelah mengetahui bahwa Gumara sebenarnya adalah putra dari Lebai Karat secara berzina dengan istri orang, Harnawati pun meninggalkannya.

Namun Gumara mempunyai cinta lain, yaitu muridnya yang terpandai Pita Loka (Anneke Putri)

Hal ini menjelaskan mengapa dia mewarisi manusia harimau dan tidak bisa menolak. Gumara adalah manusia harimau ketujuh.

Dia kemudian ingin memutus warisan ini yang sebetulnya mustahil. Enam manusia harimau lainnya tersinggung.

Lima di antaranya menyerang Gumara, namun Lebai Karat akhirnya membela putranya.

Plot ceritanya tidak terlalu jauh dari cerita tutur hingga menjadikan 7 Manusia Harimau film yang cukup logis, memadukan horor dan thriller.

Manusia Harimau Versi Sinetron

Pada 2014 MD Entertainment memproduksi Manusia Harimau dengan 127 episode, jumlah episode yang cukup panjang yang berarti laku secara komersial.

Hanya saja settingnya pindah ke Jakarta dan pewaris manusia harimau itu adalah Arga (Randi Panggila) yang mendapat anugrah itu pada ulang tahunnya ke 17.

Remaja yang tadinya culun itu mendadak menjadi macho, jago bermain basket mirip seperti Peter Marker yang digigit laba-laba rekayasa genetika yang menjadikannya superhero.

Untuk hal ini sesuai dengan legendanya, manusia harimau diwariskan bukan karena gigitan seperti halnya cerita manusia serigala  dalam mitologi Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun