Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rumah Berkelanjutan Butuh Ikhtiar dan Upaya Keras

11 November 2023   12:08 Diperbarui: 11 November 2023   12:31 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.medcom.id/gaya/interior/wkBXdWxN-4-langkah-mudah-menerapkan-rumah-berkelanjutan

Saya pernah wawancara seorang warga Kelapa Gading yang di bawah rumahnya ada penampungan air hujan yang digunakan untuk keperluan tertentu, tetapi halaman rumahnya luas dan dia punya uang lebih untuk teknologi pertukaran air yang untuk mandi, mencuci baju dan  minum hingga air daur ulang untuk menyiram tanaman, mengepel lantai, menyiram kloset  hingga mencuci mobil.

Secara prinsip ada tiga komponen dasar yang harus ada dalam sistem pemanenan air hujan yaitu: catchment, yaitu penangkap air hujan berupa permukaan atap, delivery system, yaitu sistem penyaluran air hujan dari atap ke tempat penampungan melalui talang; dan storage reservoir, yaitu tempat penyimpan air hujan berupa tong, bak atau kolam.

Hal yang harus diperhatikan dalam memanen air hujan ialah mencegah berkambang biaknya serangga. Tong penampung air ditutup rapat untuk menghindari masuknya serangga seperti nyamuk.

Ada beberapa metode perlakuan sederhana dalam pemakaian air hujan, antara lain: merebus air akan mematikan bakteri, menambahkan chlorine (35ml sodium hypochlorite per 1.000 liter air) akan mendisinfeksi air, filtrasi pasir (biosand) akan menghilangkan organisme berbahaya.

Rumah dengan Konsep Keberlanjutan

Memang butuh biaya ekstra kalau membuat rumah hemat energi, sekaligus air dan pilah sampah.   Jika penghuni rumah itu memasang atap PLTS, melakukan perilaku memakai energi seperlunya, lalu melakukan konservasi air dengan menampung air hujan hingga menghemat air tanah, memakai air seperlunya, kemudian pilah sampah organik, nonorganik hingga residu?

Di halamannya pun ada tanaman semacam urban farming dengan pupuk organik dibuat sendiri. Komplit sudah keberlanjutan. Meskipun awalnya butuh biaya besar dan itu sebabnya isu keberlanjutan hingga saat ini masih menjadi milik kalangan menengah dan untuk kalangan bawah tidak akan  mudah melaksanakannya. 

Secara keseluruhan mengurangi sampah, menghemat energi dan air  enak dibicarakan, tetapi sulit dilaksanakan.  Perilaku itu butuh upaya dan ikhtiar dari satu orang atau keluarganya. Memang  tidak akan berhasil seratus persen melaksanakan keberlanjutan karena masih ada faktor kemampuan ekonomi dan dukungan regulasi dari otoritas.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun