Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung 1966, Screening di Kampus dan Peristiwa 19 Agustus (2)

17 Oktober 2023   20:35 Diperbarui: 18 Oktober 2023   12:58 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain ketika rekan-rekannya semahasiswa dan intelektual tak berdaya di kota lain, peristiwa 19 Agustus menunjukkan PKI memang mempunyai kekuatan di kalangan terdidik Kota Bandung. Sementara Jawa Barat praktis bukan basis PKI. Namun pada Pemilu 1955 untuk Kota Bandung meraih 64.384 suara disusul PKI 62.191, disusul Masyumi 40.561 suara dan NU 16.243 suara.

Lebih lanjut kasus 19 Agustus 1966 memberikan imbas lain di Kota Bandung. Lauw Seng Pek, seorang Radja benang Tenun di Jawa Barat diamankan karena diduga keras terlibat dalam pengumpulan biaya untuk kelompok pengacau. Meskipun dalam pemeriksaannya Lauw Seng Pek membantah keras bahwa ia bersimpati kepada kaum komunis bahkan dia mengaku anti komunis (Antara 3 September 1966).

Ketua Dewan Pimpinan Harian Daerah KAPPI Konsulat Djawa Barat Mursalin Dahlan dalam penyataan kepada Gubernur Jawa Barat selaku Ketua DPRD GR Jawa Barat agar segera mengeluarkan pernyataan resmi menolak pidato Jas Merah Bung Karno dan mengutuk Peristiwa berdarah 19 Agustus (Antara 4 September 1966).

Kekuatan kiri di Bandung praktis runtuh di bidang pendidikan akhir 1966. Kompas edisi 13 Desember 1966 melaporkan penyitaan dokumen yang dilakukan Linud Kujang yang mengungkapkan pendirian sekolah-sekolah oleh CGMI yang masih berjalan dan mendapat subsidi dari Departemen P dan K.

Nama-nama yang tercantum dalam dokumen tersebut antara lain Yayasan Perguruan Pendidikan Nasional di Jalan Riau 46 (sekarang Jalan Martadinata), SMP Sabang di Jalan Sabang, SMP dan SMA 45 di Majalaya. Lembaga-lembaga pendidikan itu dinilai sebagai proyek CGMI.

Brigade Linud Kujang menyampaikan temuan ini kepada Kodim dan Pepelrada dan meneruskannya kepada Inspeksi P dan K (Bersambung untuk Sejarah Mahasiswa).

Irvan Sjafari

Referensi

Abdul Wahid, "Campus On Fire: Indonesian Universities During The Political Turmoil of 1950s-1960s" dalam Archipel 95, 2018

Hasyrul Moechtar, Mereka dari Bandung: Pergerakan Mahasiswa Bandung 1960-1967, Alumni 1998

Rum Aly, "Titik Silang Jalan Kekuasaan Tahun 1966: Mitos dan Dilema Mahasiswa Indonesia dalam Proses Perubahan Politik 1959-1970, Kata Hasta Pustaka, Juli 2006

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun