Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Bahan Bangunan dari Sampah Plastik Solusi Lingkungan?

7 Oktober 2023   20:06 Diperbarui: 7 Oktober 2023   21:15 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nana Suherna (kiri) dalam sebuah pameran-Foto: Irvan Sjafari

Kritik Terhadap Bahan Bangunan Sampah Plastik

Corporate Plastic Campaign Project Lead Green Peace Indonesia Ibar Akbar mengatakan paving block maupun bricks dari sampah plastic tidak akan membantu baik jangka pendek maupun jangka panjang.

"Sampai seberapa banyak sampah plastic yang bisa dikurangi untuk dijadikan bahan bangunan tersebut," ujar Ibar melalui sambungan telepon, 7 Oktober 2023.

Masih ada pertanyaan lain, karena pembuatan paving block maupun bricks tersebut menggunakan campuran bahan kima yang belum tentu aman. Begitu juga ketika terjadi hujan apakah tidak menimbulkan dampak lingkungan?

"Cara mengurangi sampah plastik pertama-tama di hulu, yaitu produsen menghentikan pembuatan plastik.  Penghentian juga harus didukung regulasi.   Kedua, secara hirarki ialah bagian hilir, yaitu daur ulang plastik," katanya.

Hal senada juga disampaikan Herman Potgieter, pakar metalurgi dan kimia dari Universitas Manchester Metropolitan.  Bahan bangunan yang terbuat dari plastic asalkan tetap dalam bentuk aslinya aman buat lingkungan. 

Namun, apapun bentuknya  plastik tidak dapat terurai secara hayati. Pada akhirnya menjadi potongan-potongan butiran kecil berukuran antara 5 hingga 100 mikron.

"Kebanyakan plastik juga sensitif terhadap sinar ultraviolet dan akan terurai jika terkena sinar matahari. Jadi tidak, plastik bukanlah bahan bangunan yang ideal," ujar Potgieter kepada https://phys.org/news/2019-07-ecobricks-plastic-pollution.html

Plastik membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai dan biasanya tidak terurai menjadi bentuk cair melainkan menjadi padatan yang lebih kecil, yang disebut mikroplastik.

"Tidak ada yang benar-benar tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan plastik untuk terurai menjadi senyawa kimianya---bisa ratusan atau ribuan tahun. Mikroplastik dapat menyebabkan masalah lingkungan yang luar biasa," katanya mengingatkan.

Lanjut dia, jika Anda menggunakan botol plastik ini sebagai "batu bata", Anda harus menggunakan sesuatu untuk mengikatnya. Jika menggunakan semen biasa, pH-nya cukup tinggi yaitu 12,5 (basa), sehingga ada kemungkinan terjadi interaksi antara plastik dengan semen yang dapat mempengaruhi keutuhan struktur bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun