"Kalau ditanya penting yang mana, semuanya penting ya. kita memang harus membangun partai hijau, tapi juga harus menghijaukan semua pihak, baik itu melalui partai yang ada di parlemen mau pun yang akan berkontestasi di pemilu ke depannya," katanya menegaskan.
Menurut Melissa eksistensi partai hijau tetap harus menjadi keharusan untuk bisa merubah sistem politik Indonesia ke depan supaya bisa menjalankan praktik demokrasi partisipatoris yang sebenarnya.
"Di mana kita bisa memastikan politik tidak lagi bisa dikuasai segelintir by design, tetapi sambil membangun itu, kita harus mendorong semua pihak untuk membumikan 'penghijauan' di Indonesia," pungkasnya.
Sementara tokoh Partai Hijau Indonesia lainnya John Muhammad dalam akun instagramnya pada 27 Juni 2023 mengatakan meski tidak ikut Pemilu 2024, Partai Hijau Indonesia harus terus berupaya membangun jembatan politik untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat sipil.
Dalam situsnya Platform Hijau telah disusun sejak 22 Agustus 2014 atau dua tahun sejak Partai Hijau Indonesia dideklarasikan pada 5 Juni 2012 di Bandung. Dikembangkan dari Pancasila, UUD 1945, nilai-nilai Politik Hijau, Piagam Kaum Hijau Sedunia, dan tantangan politik masyarakat sipil Indonesia.
"Kami bukan kumpulan aktivis lingkungan hidup yang menghindar dari ketidakadilan sebagai inti masalahnya. Kami adalah penghalang kiamat ekologis yang tengah berlangsung sekaligus oposisi sejati dari ketidakadilan," cetus partai tersebut.
Presidium nasional periode 2021-2026 diisi oleh tokoh-tokoh yang rekam jejaknya dalam isu lingkungan sudah tidak diragukan lagi. Antara lain Dimitri Dwi Putra, yang selama ini aktif mendorong Green Financing di Indonesia; Kristina Viri, aktivis perempuan yang aktif membahas isu sosial, politik, dan masyarakat; Nur Rosyid Murtadho atau Gus Roy.
Lalu ada juga perintis pesantren ekologi Misykat al-Anwar; Taibah Istiqamah, yang aktif mengkaji isu-isu politik dalam dan luar negeri. Serta John Muhammad, aktivis pentolan Reformasi 1998 sekaligus promotor demokrasi partisipatoris dalam ekologi digital.
Milenial Indonesia Motor  Baru Gerakan LingkunganÂ
Hanya saja masih menjadi tanda tanya apakah Partai Hijau Indonesia akan seperti di Jerman di mana pendukungnya adalah generasi milenial kelahiran 1980 hingga 1990-an akhir. Â Memang temuan saya mendapatkan fenomena bahwa anak-anak muda bahkan yang kelahiran di atas 2000 mendirikan sejumlah LSM di bidang lingkungan hidup seperti Enviromental Green Society (Envigreen) di Malang dan Green Welfare yang berbasis di Jakarta.