Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Healing di Patahan Lembang

11 Desember 2022   22:09 Diperbarui: 11 Desember 2022   22:14 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya bersyukur selimut hijau paru-paru Bandung masih terhampar luas, Taman Hutan Raya Djuanda. Dani menunjuk apa yang disebut Sesar atau Patahan Lembang. 

Sesar Lembang merupakan patahan yang memanjang sepanjang 29 km dari Padalarang hingga Lembang. "Bentuknya adalah perbukitan dan Tebing Kraton adalah ujungnya, kata Dani.

Sayang, saya harus berpisah dengan Dani yang kembali ke pos. Setelah membayar sesuai perjanjian, saya turun untuk etape berikutnya: Batu Lonceng. 

Perjalanan tidak berat kalau situasi normal, tetapi kaki sebelah kanan pincang dan harus melalui jalan setapak yang sempit dan di suatu titik ada bambu patah yang bisa digunakan sebagai tongkat.  Kontur juga bervariasi turun, naik dengan sebelah kiri jurang dengan panorama kota.

Saya juga bersyukur seluruh rute yang saya tempuh bersih, tidak ada sampah seperti yang saya temui waktu hiking Jayagiri-Tangkubanparahu.  Saya pun mematuhi aturan penjelajah: hanya meninggalkan jejak kaki, tidak membuang sampah, pakai tumbler untuk minum bukan botol plastik air mineral, tidak mengambil sesuatu (kecuali tadi bambu patah untuk tongkat).

Jalur menuju Batu Lonceng. (dokpri)
Jalur menuju Batu Lonceng. (dokpri)

Batu Lonceng. (dokpri)
Batu Lonceng. (dokpri)

Dalam perjalanan bertemu petani bambu, untuk menanyakan  berapa lama turun ke bawah. Cukup menguji kesabaran untuk terus berjalan. Tepat pada azan zuhur  saya memasuki Kampung Batu Lonceng.  Hanya makan indomi goreng telur isi perut dan teh manis hangat.

Di warung itu, sepatu dilepas dan diganti sandal jepit. Rasanya lebih lega. Setelah makan dan minum ke Patrol untuk cari angkot ke Pasar Lembang dan dari sana turun ke Ledeng dan melanjutkan naik angkot ke Kebun Kelapa. Turun ke Wastu Kencana naik angkot kembali ke hotel, tiba sekitar pukul 14.00.

Irvan Sjafari

Tulisan itu sudah saya tayangkan di https://koridor.co.id/rehat/jelajah-puncak-bintang-ke-patahan-lembang-menyenangkan-dan-aman-bagi-penyuka-solo-hiking-tetapi-di-musim-hujan-jalan-setapak-rusak-oleh-pengendara-motorcross/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun