Pada episode selanjutnya cerita difokuskan tentang sindikat narkoba yang diduga didalangi Jendra (Sura Saputra) yang pernah menjadi sama-sama mahasiswa dengan Raya di New York. Hanya saj geng Jendra anak-anak orang kaya di Permias (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika) dan Raya hanya peraih beasiswa. Â Â
Bagaimana persaingan Bram dan Raya  mengungkap kasus ini , dari seorang bartender dan latar belakang Bram yang punya dorongan kuat untuk mengungkap sindikat narkoba, karena adiknya (Intan Ayu) menjadi korban.  Leila dan Maruli dengan cerdik menjadikan Joan Tanamal (mantan penyanyi cilik yang menjadi menyitas narkoba) sebagai salah satu tokoh di Panti Rehabilitasi hingga karakter-karakter menjadi kuat,
Cerita pengungkapan kasus Narkoba diselingi kasus perkosaan yang dilakukan aktor senior Dion (christian Sugiono) terhadap pendatang baru Monita (Intan Nuraini). Â Menurut saya Intan bermain baik sebagai korban perkosaan lewat gestur tubuhnya dan ekspresi wajahnya.Â
Lagi Leila detail soal tokoh, dia memasukan aktivis perempuan (dimainkan dengan aktris tepat juga Paquita Wijaya) yang begitu empati terhadap persoalan perempuan.Â
Yang terpenting dalam cerita selingan ini ialah tidak mudahnya mengungkap kasus perkosaan di dunia patriaki, terutama kalau laki-lakinya punya uang (juga kekuasaan). Â DTK juga mengkritik wartawan (pria) Â yang mencari sensasi hingga memojokan perempuan dalam masalah perkosaan.
Misalnya dalam rapat redaksi celetukan Markus, walaupun guyon menganggap perempuan "menikmati" perkosaan. Itu realitas, ada di obrolan warung kopi. Lalu wartawan berkemah di depan rumah Monita, juga tidak etis. Untuk apa? Karena Monita itu perempuan dan bisa "dijual". Â Â
DTK juga memasukan bumbu asmara, antara Raya, dengan Bayu, Bram bahkan Jendra. Bagaimana akhirnya Raya mau bekerja sama dengan polisi untuk menjebak Jendra dan memisahkan dari hubungan pribadinya, karena Jendra sudah zholim, bukan saja narkoba, tetapi juga terlibat pembunuhan. Â Yang menarik Raya, mempertanyakan dirinya sendiri mengapa dulu suka pada Jendra.
Bukan saja di lapangan, tetapi juga di dalam kantor, ada wartawan yang tukang mengadu (paling tidak disukai di kalangan jurnalis) kepada atasan, konflik antar petinggi dalam Majalah Target, hal yang juga pernah saya alami.
Sekalipun tidak pernah dilanjutkan, mungkin karena rating. Setidaknya DTK sudah menawarkan alternatif sebuah sinetron dan sudah tercatat sebagai upaya memperbaiki kualitas acara televisi.
Catatan terakhir, saya baru memasukan Dian Sastrowardoyo sebagai salah satu aktris favorit saya bukan karena "Ada Apa Dengan Cinta?", tetapi justru DTK.Â
Tentu saja ada risiko menjadi wartawan, terutama kriminal. Bagaimana Bram harus menonjok orang yang menjerumuskan adiknya ke dunia narkoba, Raya yang direncanakan hendak dibunuh, tetapi Jendra melarangnya.