Meskipun pada 1862 pasukan Belanda menunjukan keunggulannya, Â namun 'keadaan perang' di Banjarmasin tidak secara resmi berakhir sampai1867. Bahkan kemudian, "perdamaian dipulihkan hanya di wilayah pesisir. Perlawanan sporadis berlanjut hingga 1905.
Irvan Sjafari
Â
Sumber daring
attoriolong.com
historia.id
historia.id
kompas.com
nederlandsekrijgsmacht.nl
haruai-wirang.blogspot.com
OVEREENKOMST MET DEN SULTHAN VAN BANDJERMASIN, TOT BEPALING DER GRENZEN VAN DE CONCESSIE TOT ONTGINNING STEENKOLENMIJNEN GENd BANJOEERANG, VAN 30 APRIL 1856. ( Besluit 19 Augustus 1856 No. 6.
Bohmer, Karl , "Violence begets violence: Anticolonial mobilisation of ressentiment in 19th Century Borneo" Â dalam scielo.org.za
Sumber Buku:
Hendraswati dan Jamalie, Zulfa "Pedagangan dan Gerakan Perlawanan pada masa Perang Banjar (1859-1905)", Yogyakarta: Kepel Press, 2017
Ricklef, MC, "A History of Modern Indonesia", 2008
Sunardjo, Nikmah and Fanani, Muhamad "Syair Sultan Mahmud Di lingga dan Syair Perang Banjarmasin" Â yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada 1992