Aku membela buah merah menyala itu dan isinya berwarna oranye lalu mencicipi di lidah manis. Entah mengapa aku memakannya. Rasanya menyegarkan.
"Nggak bahaya Guru," kata Bagus mengingatkan.
"Nggak Ciput saja memakannya."
Aku memakan habis buah itu dan memakan lagi. Bagus kemudian membawanya ke dalam tasnya. Dia mendapat bahan baru spesies baru, tetapi masih satu family.
Kami pulang tepat dua jam. Â Lalu kembali ke pos dijamu makan oleh Sersan Reda.
"Hutan ini sudah aman sampai tiga kilometer ke dalam. Tidak ada bolo lagi ditemui, hanya mahluk-mahluk penggigit. Tetapi tetap tidak aman untuk warga tanpa pakaian pengaman," katanya.
Pukul dua belas kami tiba di rumah. Â Mandi, makan dan salat Zuhur, kemudian tidur karena dua jam berkeliling di daerah menanjak cukup melelahkan.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H