Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung 1965, Predator Seks "Crosspapa"

11 Januari 2020   21:32 Diperbarui: 12 Januari 2020   07:07 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi majalah fashion Indonesia tempo dulu-Foto: Koleksi Agus Sachari/Halo-halo Bandung.

Ruang Ekspresi Perempuan Makin Lebar
Pertanyaan mengapa terjadi di Bandung? Kontradiksi dengan booming sekolah dan perguruan tinggi di kota ini memberikan kesempatan para perempuan mengenyam pendidikan.  

Puluhan salon kecantikan hingga pertokoan untuk hangout tak jauh dari sekolah dan kampus menjadikan semacam cluster anak muda kecil  Bandung Utara.  Pusat hiburan dan wisata kota  ada di situ, pusat komersial ada di situ, tetapi juga pusat pendidikan.

Ruang berekspresi perempuan juga terbuka. Sabtu pagi 19 Maret 1965 warga Bandung tercengang melihat aksi mahasiswi ITB yang tergabung dalam Resimen Mahasiswa memperagakan kemampuannya menghadapi huru-hara, tidak kalah dengan prianya.  

iklan pertunjukan musik di Bandung-Foto: Audivisual Perpusnas/Repro PR.
iklan pertunjukan musik di Bandung-Foto: Audivisual Perpusnas/Repro PR.
Tresno Juwana juga menyinggung soal keinginan meluap remaja putri di Kota Bandung ingin menjadi bintang film.  Itu didukung beberapa lembaga seperti Tourista di kota Bandung di tengah kesulitan ekonominya masih mampu menggelar pertunjukan hiburan.

Yang paling mencolok pada paruh pertama 1965 ialah pertunjukan di Sporthall (Saparua) pada 27 dan Gedung Dwiwarna pada 28 Maret 1965.  Di antara muncul adalah artis luar negeri dari Jepang yang jadi idola masa itu Janie Aida.

Selain itu tampil penyanyi dalam negeri Lilis Suryani, Lisda Johan, Ernie Johan, Janti bersaudara, hingga band baru yang semua personel perempuan dari Surabaya bernama Dara Puspita. 

Pada pertunjukan lain  di Gelora 25 dan 26 April Lilis Surjani jadir kembali bersama Henny Purwonegoro. Hampir semuanya penyanyi perempuan berusia belasan tahun hingga 20 tahunan.

ilustrasi majalah fashion Indonesia tempo dulu-Foto: Koleksi Agus Sachari/Halo-halo Bandung.
ilustrasi majalah fashion Indonesia tempo dulu-Foto: Koleksi Agus Sachari/Halo-halo Bandung.
Majalah khusus perempuan yang tadinya menampilkan sosok perempuan berkebaya perlahan terus bergeser dengan perempuan berpakaian modern (baca Barat).  Sebetulnya sejak demam mode pemeran "Tiga Dara" sekitar 1957, menjadi umum pada 1960-an.  

Apa yang digambarkan Ann Kodras tentang perempuan menjadi sensual di mata laki-laki dalam budaya populer, tampaknya mulai merambah di perkotaan Indonesia, dalam pengamatan saya Bandung, Jakarta dan Surabaya.  Itu baru permulaan.

Irvan Sjafari

Sumber:
Pikiran Rakjat, 23 Maret 1965, 8 April 1965, 11 April 1965
Kordas, Ann Female Adolescent Sexuality in The United States 1850-1965, Maryland, 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun