Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bandung 1964, Kericuhan di Awal Pembangunan Terminal Bus Kebon Kelapa

20 April 2019   16:21 Diperbarui: 21 April 2019   01:18 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terminal Kebon Kelapa setelah pembangunan ITC Kebon Kelapa-Foto: Wisata Bandung

Pihak Panitya Khusus kemudian meminta Badan Eksekutif untuk meninadakan akibat negatif itu. Kebijakan penyelesaian masalah memperhatikan golongan yang lemah, sebab kalau tidak akan merugian perjuangan ekonomi nasional.

NV Asia Motor Hanya Membangun Stasiun Bus 

Direktur NV Asia Motor Raden Supardjan dalam Pikiran Rakjat 4 Februari 1964 menerangkan bahwa Asia Motor tidak tahu menahu soal Pasar Pungkur sebab perjanjian dengan kotrapraja Bandung hanya menyebut tugas Asia Motor adalah membangun dan mengusahakan Stasiun Bus untuk kebutuhan para penumpang.

Pada taraf pertama usaha yang dilakukan langsung oleh kotapraja ternyata mengalami kegagalan akibat besarnya biaya yang harus dikelaurkan guna pembanguan tersebut

Dengan kegagalan yang dialami yang dialami Kotapraja tersebut maka dalam Juli 1963 Asia motor ditugaskan untuk melaksanakan pembangunan tersebut dengan catatan harus dapat diresmikan tepat pada Peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1963.

Namun berkat keuletan petugas-petugas tersebut pembangunan lancar dan peresmian tersebut dapat dilaksanakan.

"Sesuai dengan perjanjian dengan Kotapraja Bandung maka Asia Motor berkewajiban untukmemberikan servis yang sebaik-baiknya yang layak itu, maka Asia Motor meminta bantuan dari intansi yang berwenang dan bersangkutan dengan persoalannya. Baik untuk kepentingan keamanan lalu lintas , maupun kepentingan keamanan para penumpang," tutur Suparjan.

Berdasarkan itu pula maka dianggap perlu mengadakan ketentuan yang dimaksudkan untuk menjaga ketertiban kebersihan dan lain-lain. Khusus dalam kompleks Stasiun Bus tersebut yang kesemuanya ditetapkan bahwa dengan instansi yang bersangkutan. 

"Demikian pula halnya dengan penetapan para pedagang asong, terutama pekerja-pekerja selalu membawa bantuan kalangan berwajib dengan maksud agar ketenteraman dalam Stasiun Bus dapat terjamin," ujar Suparjan.

Namun meskipun demikian ternyata ada saja gangguan yang dialami dari berbagai kalangan yang pengaruhnya mempersulit pelaksanaan kerja dalam stasiun bus.

Pada keesokan harinya Suparjan menyatakan bahwa keterlaluan kalau NV Asia Motor juga harus memberikan ganti rugi kepada pedagang Pasar Pungkur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun