Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1964, Kesenjangan Tahun Baru, Judi Ujeng, Lebaran Muram

14 April 2019   13:32 Diperbarui: 14 April 2019   13:34 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sarinah 1960-an-foto; Mooibandoeng

Dalam hal ini  pihak kepolisian mengharapkan perhatian para orangtua dan guru untuk memberikan pendidikan agar anak-anak jangan sampai tersesat. Apabila hal ini dibiarkan  akan menimbulkan kerusakan  moral anak dan timbulnya kejahatan.

 Menurut pihak kepolisian kadang dalam sekali main, si  Bandar dapat  mengantongi uangnya Rp2.500. Plat yang nomernya 12 itu 2 milik si Bandar, Dengan demikian perbuatan ini dapat membahayakan moral masyarakat.    

Kejahatan  yang melibatkan anak-anak juga menunjukan gejala meningkat. Makin banyak anak-anak ditahan dan diadili di Biro Anak-anak Polisi Kota Besar Bandung di mana dalam sidang Pengadilan Anak-anak pada 11 Februari sebanyak 13 anak-anak diadili. Dari13 anak sebanyak 6 dikirim kerumah pendidikan anak Tangerang,  dua anak dikembalikan ke orangtua dan sisanya diberikan hukuman percobaan.

 Dalam sidang kemarin  Hakim Suherian dengan Jaksa Dewi Gunawan SH mengungkapkan sebagan besar kejahatan yang dilakukan anak-anak adalah pencurian. Jumlah kenakalan  anak-anak pada1963 berjumlah 106 memang  turun dibandingkan 1962 sebesar 138, tapi jumlah kejahatan naik. Dimulai dengan kecil-kecilan kemudian membongkar toko. Sementara Kepala Polisi Kota Besar Bandung KP Drs S Permana menduga kembalinya   crossboy dengan tampaknya anak-anak memakai celana jengki. 

Beberapa hari  menjelang hari raya,  pada 12 Februari  1964, Kepolisian Bandung  dari Seksi I hingga IV  dengan dukungan Brimob Batalyon 205  melancarkan gerakan Razzia Tutup Saku berhasil menyergap sekitar 50 orang pencopet laki-laki dan perempuan, serta sejumlah pemain judi "ujeng" da pedagang-pedagang liar.  

Dengan hampir dekatnya lebaran suasana toko-toko di kota  Bandung penuh sesak oleh orang-orang yang akan berbelanja . Pada kesempatan itu pencopet melakukan aksinya.  Dari 50 pencopet sebanayk 10 di antaranya wanita pencopet. Semua pencopet berasal dari Semarang, Yogyakarta,  Klaten dan kota-kota lain di Jawa Tengah. Mereka sengaja datang dalam menjelang lebaran  ke Kota Bandung untuk mencari obyek pencopetannya.

 Lebaran Morat-marit

Jatuhnya  Tahun Baru  berselang sekitar  seminggu  sebelum Ramadan tiba.   Sebagian besar warga Bandung lebih memikirkan bagaimana nanti mereka harus menghadapi lebaran.  

Sekitar sepuluh  hari  menjelang lebaran  servis yang diberikan toko-toko di Bandung menjelang lebaran sebetulnya  jauh lebih baik dari tahun-tahun lalu.  Toko-toko terkemuka seperti Toko Matahari, Toko Kota Tujuh, Toko Lima,  hingga pertokoan di Jalan Braga memang dipenuhi  para  pengunjung yang berdesakan.

Mereka  yang  berkunjung kebanyakan mereka yang senang untuk melihat-lihat saja, hanya  sebagian kecil saja yang betul-betul datang untuk berbelanja. Para pembeli  yang terbanyak adalah mereka yang ingin merayakan tahun Baru Imlek yang  juga jatuh  pada Februari 1964

Sebetulnya  untuk kebutuhan sandang lebaran bagi rakyat kecil  sudah ada tekstil murah yang didrop dari berbagai perusahaan tekstil. Namun upaya ini  tidaklah banyak mendapat  sambutan.  Walaupun harga tekstil ditekan, namun pembeli tidak sebanyak yang diharapkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun