Menurut Haryanto pergi dengan nelayan atraksi menarik bagi wisatawan Jakarta. Mereka bisa lihat matahari terbit, burung camar menyambar ikan di laut dengan dilemparkan dari kapal nelayan hingga singgah di Bagan dan Sero.
Bagan adalah bangunan dari kayu yang memasang jalan, dengan lampu petromaks menyala malam. Lalu tinggal diangkat paginya. Bagan biasa ditancapkan dan ada yang terapung. Sementara Sero mirip bagan, tetapi dia berupa perangkap yangsaya lihat tertangkap ikan selar, cumi, udang, serta sejumlah ikan kecil lainnya.
Ada juga perangkat Bubu untuk tangkap lobster. Ada juga Bagan untuk teri. Penghasilan nelayan sebetulnya bisa sampai Rp17 juta, sekitar sepuluh persen untuk bos yang punya kapal.
Hujan masih kerap turun di musim pancaroba. Masih banyak nelayan enggan kelaut. Ada Bagan yang saya lihat ditarik ke dermaga Citereup, Penghasilan nelayan bisa anjlok drastis. Itu kata pengurus HNSI yang ada di sana. Nelayan tidak mau diatur. Giliran senang suka seenaknyajual ikan di laut, bukan di pelelangan. Namun pahit disalahkan pengurus.
Ada juga yang melakukan pengeboman untuk ambil ikan. Namun mereka nggak sadar untungnya hanya untuk beberapa waktu. Ruginya jauh ke depan. Terumbu karang mati. Kalau bom nggak dipakai nelayan makmur, kata pengurus itu seorang Bapak umur 40 tahunan.
Atraksi di kapal nelayan yang bisa memuat 15 orang ini menurut Haryanto bagian dari Program Yayasan Pemberdayaan Banten Selatan yang dia gagas. Selain naik kapal nelayan, petani kakao (cokelat) bisa jadi obyek wisata. Penduduk diajak menanam kako di lahan 300 hekatare dan wisatawan bisa menikmatinya dengan paket outbound.
Harynto juga cerita soal bagaimana memasarkan barang kerajinan masyarakat Banten Selatan, misalnya asbak dari kayu kelapa. Dia juga berupaya agar pemuda lokal belajar pada orang-orang Yogyakarta yang lebih dulu diberdayakan.
Irvan Sjafari, Aldrian Fahwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H