Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1962, Pancawarsa Unpad dan Kasus Mochtar Kusumaatmadja

3 Desember 2018   18:00 Diperbarui: 3 Desember 2018   18:10 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberhentian Mochtar Kusumaatmadja

Pada 25 Oktober 1962 GMNI Cabang Bandung didukung CGMI Cabang Bandung mengeluarkan pernyataan penolakannya atas Ketua Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. Dalam kuliahnya di kampus Mochtar dituding anti Manipol dan menghina Sukarno. Pernyataan Bung Karno seorang sosialis musiman. Sukarno dalam disebut belum setara Nehru dianggap merendahkan Sukarno. Mochtar juga disebut memuji liberalisme.

Pemberitaan Pikiran Rakjat tentang Mochtar Kusumaatmadja-Foto: Repro Irvan Sjafari.
Pemberitaan Pikiran Rakjat tentang Mochtar Kusumaatmadja-Foto: Repro Irvan Sjafari.
Mochtar  menolak tuduhan itu.  Dia menyerahkan persoalan ini kepada pihak berwajib untuk melakukan pengusutan pihak bertanggung jawab yang melancarkan tuduhan itu  karena dianggap merugikan nama baiknya. 

Pembantu khusus PTIP juga Dekan Fakultas Publitistik Pro Dr Moestopo mengeluarkan pembelaan terhadap Mochtar. Dia menyebut Mochtar membantu RI dalam perkara tembakan di Bremen pada 1959.  Perkara ini menyangkut maskapai perkebunan Belanda dan Deutsch Indonesian Tabaks Handelagescellschalf.

Dia juga menjadi  anggota delegasi RI dalam konferensi hukum laut Jenewa di mana dia memperjuangkan prinsip Nusantara,  lebar laut 12 mil yang diprokamirkan pada 13 Desember 1957, padahal AS menekankan lebar laut 6 mil.  Mochtar juga mengajar di Lembaga Pendidikan Perwiara TNI, seperti Seskoad.

Presiden Unpad Soeria Soemantri meminta adanya clearing terhadap masalah ini.  Soeria meminta pihak berwajib melakukan pengusutan untuk menjernihkan masalah ini. Tuduh menuduh dan polemik, katanya tidak akan menjernihkan persoalan.

Penolakan terhadap Mochtar dari dua ormas mahasiswa yang kekuatan besar di Bandung menimbulkan suasana gelisah di kalangan mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Unpad.  Senat Mahasiswa Fakultas Huk um dan Pengetahuan Masyarakat didukung Dewan Mahasiswa Unpad  mengadakan pertemuan pada 6 November 1962 dan membantah tuduhan GMNI dn CGMI. Mochtar menurut  mereka justru orang yang setia pada Manipol .

Akhirnya pada Jumat 6 November 1962 Menteri PTIP Prof Dr Thoyib Hadiwidjaja mengeluarkan pernyataan,  memberhentikan Dr Mochtar Kusumaatmadja dari jabatannya sebagai Ketua Fakultas  Hukum dan Pengetahuan Masyarakat terhitung pada 5 November 1962.  Mochtar dituding melakukan sesuatu yang tidak patut, anti  Manipol dan menghina Pimpinan Besar  Presiden Sukarno dan Demokrasi Terpimpin. Mochtar kemudian menyerahkan jabatannya kepada Presiden Unpad Soeria Sumantri disaksikan Dewan Pimpinan unpad Judakusumah dan Prof DR Moetopo. Dewan Mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat juga mengeluarkan pernyataan agar mahasiswa tetap tenang.

Cukup aneh, Menteri PTIP malah mengeluarkan pernyataan kepada Dewan Mahasiswa dan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Unpad bahwa keputusan pemberhentian tidak ada hubungannya dengan pernyataan yang dikeluarkan GMNI dan CGMI .

Rosihan Anwar dalam Sebelum Prahara: Pergolakan Politik Indonesia 1961-1965, Jakarta: Sinar Harapan, 1980  mengungkapkan, yang dipersoalkan oleh GMNI ialah pernyataan Mochtar ketika memberikan kuliah membandingkan Sukarno dengan Nehru. Mochtar menyebut, Nehru lebih berpengalaman dalam soal politik luar negeri. 

Aksi GMNI ini sampai ke telinga Presiden Sukarno  yang sedang berada di Tokyo, yang segera mengirimkan kawat kepada menteri PTIP Thoyib. Atas dasar telegram ini Mochtar  diminta meletakan jabatannya. Korps pengajar Unpad menjadi terkejut karena Presiden memberhentikan Mochtar  tanpa cek dan ricek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun