Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Album Merakit, Babak Kedua Karir Bermusik Yura

2 Oktober 2018   07:23 Diperbarui: 1 Januari 2019   13:25 3386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi---Yura Management.

Nah, lagu di dalam album itu adalah "Takkan Apa" (tentunya juga lagu "Harus Bahagia" yang sudah saya bahas ditulisan sebelumnya). Lagu ini katanya, adalah lagu tentang seorang perempuan yang berani mengambil keputusannya sendiri. Liriknya ketegaran sang perempuan sih, Takkan apa, takan apa/Takan apa/Jika kau ingin peri/Tinggalkan aku, tinggalkan aku.

Lagu itu terdengarnya seperti musik swing, broadway ala 1950-an. Mungkin saya salah dengar. Tetapi bukankah Yura juga pernah bawain lagu jadul "Aksi Kucing"? Lagu ini menjadi soundtrack sebuah film berjudul "Aruna dan Lidahnya". Dari nadanya lagu ini sebangun dengan "Kataji" dengan kualitas lebih meningkat.

Yura dan timnya membangun konsep video klip lagu ini menarik susana restoran dengan style pakaian yang juga bernuansa yang sama dengan lagu ini. Dalam video klip itu Yura memperlihatkan kemahirannya bermain terompet, bukan hanya drum, piano hingga rebana. Tetapi saya suka wajahnya yang ceria.

Yura Yunita-Foto: Pojoksatu
Yura Yunita-Foto: Pojoksatu
Tahun 2018 merupakan tahunnya Yura. Pertama, dua lagunya terpilih jadi soundtrack film popular, sebelum "Takkan Apa", lagu "Pekat" jadi soundtrack untuk film "The Gift".

Kedua, penyanyi bernama lengkap Yunita Rachman ini meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2018 untuk kategori Artis Solo Wanita Terbaik. Untuk kategori ini Yura bersaing penyanyi kesayangan saya yang lain, Andien, Maudy Ayunda dan Raisa.

Good Luck Yura. Sekali lagi tetap rendah hati ya. 

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun