Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bandung Januari 1961, Dukungan terhadap Manipol

3 Januari 2018   13:24 Diperbarui: 3 Januari 2018   18:27 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ir. Soekanro dan Ibram Adjie (Pojoksatu.id)

Situasi Nasional

Memasuki 1961 Pemberontakan PRRI dan Permesta sudah dipastikan mengalami kegagalan.  Dukungan dari pihak luar negeri sudah jauh berkurang. Amerika Serikat dipimpin oleh John F Kennedy yang tampaknya lebih akomodatif terhadap dunia ketiga, sekalipun tetap mencermati bahaya komunisme.  

AS lebih fokus untuk mengupayakan agar Pope yang tertangkap karena aksi petualangannya membantu Permesta bisa dibebaskan.  Kennedy punya jurus lain mengambil hati negara dunia ketiga dengan damai dengan program seperti Peace Crops daripada memberikan bantuan senjata membendung komunisme.

Dalam pidatonya di Universitas Michigan pada Oktober 1960, Kennedy meminta mahasiswa menyumbangkan tenaganya membantu jutaan orang miskin di dunia ketiga.  Ternyata gagasan Kennedy didukung puluhan ribu mahasiswa.  Pada 1 Maret 1961, Kennedy menandatangani Executive Order 10924 tentang pembentukan Peace Corps sebagai program percobaan (Rundjan, 2017).

Awal Januari sebuah delegasi Indonesia dipimpin Jenderal Nasution berangkat ke Moskow untuk mengadakan pembicaraan dengan wakil-wakil Uni Soviet. Delegasi mengunjungi Menteri Pertahaan Uni Soviet Marsekal Redion Malinovsky dan Wakil Menlu Nikolas Farubin. Indonesia membutuhkan peralatan militer untuk mengantisipasi kemungkinan perang terbuka dengan Belanda karena masalah Irian Barat.

Di Jakarta, surat kabar Pedoman yang dipimpin wartawan senior Rosihan Anwar dilarang terbit oleh Pemerintah Soekarno pada 7 Januari 1961. Langkah itu atas keputusan Penguasa Perang Daerah Jakarta Kolonel Umar Wirahadikusuma. 

Dalam keputusannya disebutkan menimbang bahwa pada 1 November 1961 Pedoman membuat tulisan yang nadanya bertentangan dengan atau memperlemah kepercayaan rakyat terhadap tujuan program dam Pimpinan Revolusi Indonesia.

Namun menurut versi Rosihan Anwar dalam bukunya pelarangan itu karena tajuk rencana yang ditulisnya pada September 1960 tatkala memperingati Pemberontakan PKI Madiun 1948. Dalam tajuk rencana itu disebutkan  kehadiran Supeno dan Fransisca Fanggidaej di Konperensi Pemuda Calcutta Februari 1948 telah kembali membawa garis baru komintern. 

Keduanya mengadukan tajuk rencana itu dan menganggapnya sebagai penghinaan. Mereka mengadukan sebagai anggota DPR-GR/MPRS dan suratnya pun pangsung kepada Jaksa Agung Mr. Gunawan. Dengan demikian surat kabar yang dianggap oposisi terakhir berakhir sudah. (Anwar:1980; halaman 8). 

Masalah Keamanan

Jawa Barat lebih fokus pada masalah ekonomi dan pendidikan, tentunya juga penyelesaian masalah gangguan keamanan dari gerombolan bersenjata (tampaknya ditujukan pada sisa DI/TII)  yang masih membahayakan. Kelompok ini masih mempunyai senjata dan mampu melakukan serangan yang mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun