Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Koloni (19-20)

6 Mei 2017   18:28 Diperbarui: 6 Mei 2017   19:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Baik, …artinya aku boleh tahu semua tentang diri kamu dan apa yang kamu tahu tentang diri aku.”

Alif memeluknya.

“Kalau begitu di luar kita ngobrol saja. Soal sibar-sibar kapan-kapan, kalau kamu mau?” Dia berhenti bersedih. Dia kembali memperlihatkan wajahnya yang meledek. Sesuatu yang mulai disuka oleh Alif, Zahra bisa mengontrol emosinya.

“Kalau begitu, main-mainnya sekarang saja…”

Alif menyerah. Dia seperti panglima pasukan penjaga kota terkepung mengibarkan bendera putih.  Tapi yang menyerbunya bukan pasukan besar, hanya Zahra sendiri.

Tapi jawab dulu pertanyaannya.Siapa Mariana? Siapa Yola?  Siapa Frisca? Siapa  pula Nanda?”

“Nanti aku jelaskan. Tiga orang perempuan yang dekat dengan saya selain ibumu. Hanya kamu bidadariku.”

“Kamu tidak akan mencari sampai tujuh, kan? Apalagi sampai 72?”

“Ya, nggaklah. Satu saja sudah repot.”

Zahra mengangguk. Tampaknya dia percaya. Alif lega.

“Besok kita harus kerja seperti yang lain. Hari ini hari terakhir kita senang-senang. Aku harus kembali ke bengkel dan kakak ke tempat orangtua.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun