Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Click] Commuter 2025

14 Oktober 2016   17:06 Diperbarui: 14 Oktober 2016   17:20 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kereta api Commuter masa mendatang (kredit gambar Ilustrasi Foto Kereta Commuter masa mendatang http://wpmedia.news.nationalpost.com)

“ Iya, Nak Rojali ini satu kampung dengan saya dahulu di Bukit Duri. Katanya Babenya nama Haji Dullah, tetapi ibu saya tidak pernah cerita tentang Haji Dullah.”

Lalu Rojali dan Ulfah membagikan makanan kepada Nicole dan empat kawannya. Nicole membuka kotaknya dan ada beberapa kue talas Bogor yang tidak dikenalnya.

This is Cake original Bogor,” kata Rojali menjelaskan dalam Bahasa Inggris fasih.

Oh, Sorry, I am American never know these,” kata Nicole mengulurkan tangan.”I’am Nicole..” Rupanya ia cewek bule yang tertarik dengan pesona wajah Asia.

Rojali melihat wajah bule itu dengan terpesona. “You are pretty..!”

“Ah, genit si Abang,” sela Monika.

Reza juga menggeleng kepala melihat tingkah kondektur itu. Tetapi masih manusiawi. Lalu Rojali dan Ulfah membagikan makanan ke kelompok Band Batu Api dan rombongan Irvan.

“Abang petugas baru, saya sering naik kereta komuner tidak pernah melihat Abang,” kata Irvan.

“ Iya, Mas. Saya tadinya di jalur Tangerang-Tanabang,” katanya.

“ Oh, pantes gue juga nggak melihat,” kata Ulfa.

Mata Reza kemudian tertuju pada penumpang yang baru naik dari Bogor persis ketika sampah dikumpulkan dan dibawa turun dan kereta hendak berangkat. Penumpang itu seorang perempuan yang sangat dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun