Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bandung 1959 (9) Ketika Jakarta Memburu Gula Bandung : Menjelang Sanering Agustus 1959

11 Juni 2016   12:52 Diperbarui: 11 Juni 2016   22:06 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi Warung kelontong di Bandung tenpo dulu (Kredit foto https://www.pinterest.com/kurniasariwdd/bandoeng-east-indies/)

Perusahaan yang merugikan seperti perbaikan jalan, kuburan, pekerjaan umum, perlengkapan.  

1957      Rp 11.289.794

1958      Rp 15.636.470

1959      Rp 16.509.360

Dari  jumlah  di atas itu   jelas bahwa jumlah keuntungan terus berkurang dan jumlah kerugian terus meningkat.  Pendeknya keadaan keuangan Pemerintah  Kota Bandung serupa dengan pepatah lebih besar pasak daripada tiang.  Namun sebetulnya persoalan di Kota bandung adalah bagian dari persoalan ekonomi Indonesia yang pada masa itu menghadapi bahaya yang lebih besar.

Irvan Sjafari

Sumber :  

Pikiran Rakjat, 24 Maret 1959,  8 Mei 1959, 12 Mei 1959, 13 Mei 1959, 20 Juni 1959, 22 Juni 1959, 1 Juli 1959,  2 Juli 1959, 4 Juli 1959,6 Juli 1959

Sumber Foto Ilustrasi : Warung kelontong di Bandung 1950-an (kredit foto https://www.pinterest.com/kurniasariwdd/bandoeng-east-indies/)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun