Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1959 (1) Paman Ho Singgah di Peresmian ITB, Raih Gelar Doktor Kehormatan di Unpad dan Munculnya Sebuah Kota Pelajar

14 Maret 2016   13:10 Diperbarui: 14 Maret 2016   14:28 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 1 November 1958  Universitas Padjajaran membentuk  Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu alam (FIPIA) dan Fakultas Ilmu Pertanian (FKIP).  Sebagai pimpinan adalah Dekan Brigadir Jenderal Dr. Mustopo untuk FIPIA dan Prof. Sidarjoen Siswomartojo. .  Sekalipun fasilitas laboratorium meminjam  FIPIA UI yang masa itu juga ada di Bandung.    Pembentukan ini tindak lanjut  dari pesetujuan Menteri Pendidikan, pengjaran dan Kebudayaan Prof. Dr.Prijono  yang merencanakan Unpad akan menambah dua fakultas lagi,yaitu FIPIA dan Fakultas Pertanian. Peresmian dilakukan oleh Presiden Soekarno.    

Sebanyak  378 mendaftar ke FIPIA Unpad  dan sebanyak 110  di antaranya diterima. Sebanyak 23 mahasiswa di Jurusan Biologi, 24 di jurusan Ilmu pasti, 23 jurusan fisika dan 24 untuk jurusan Kimia.  Yang menarik 16 orang tiap jurusan diprioritaskan untuk anak-anak pegawai negeri, anak anggota alat negara,  pensiunan,anak petani dan anak pedagang, tetapi dengan seleksi angka tertinggi.  Pembentukan  dua fakultas ini direncanakan akan disusul pembentukan  Fakultas Ilmu Sosial dan  Pendidikan, serta Fakultas Sastra dan Bahasa.    Pada Oktober 1958 pimpinan Fakultas Sastra disebutkan dipegang oleh  Prof. S. Soemardja dan Drs. Soebardi.

Pada 7 Januari 1959 Fakultas Hukum Unpad  sudah menghasilkan  tiga sarjana hukum, JN Siregar, Hadelie Hasibuan dan Saleh Adiwinata.  Pada aeal 1959 sekitar 20 sarjana muda lulus dan dari jumlah itu hanya 4 perempuan.  Meskipun begitu jumlah perempuan yang memasuki perguruan tinggi di Kota B andung pelan-pelan terus bertambah.

Sementara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpad pada tahun  ajaran 1958/1959 mempunyai 14 jurusan dan menerima  400 calon mahasiswa. Yang melamar  839 mahasiswa, namun dalam tes hanya 112  yang lulus dan  yang 340 peserta tes menjadi cadangan.  PTT (Telkom)  juga memberi kesempatan  kepada 30 siswa pada tahun ajaran 1958/1959.  Bandung juga memiliki Akademi geologi dan Akademi pertambangan  dan sudah menghasilkan masing-masing dua puluh lulusan.

Pembentukan FMIPA Unpad mendapat kritikan dari RM Hardi Kaher, seorang warga Bandung  bahwa laboratorium Universitas Indonesia saja ruangan sudah sempit, peralatannya sudah pantas masuk museum. Ketua  Senat Fakultas  Teknik UI  Marwoto Purwokusumo juga menyebutkan  bahwa  kampus kekurangan dosen tetap, perlatan kurang dan ruang kuliah sempit dan tidak memungkin semua mahsiswa masuk.  Seorang  mahasiswa bahkan  harus menunggu 2-3 bulan   sekalipun pelajarannya telah selesai.   Di sisi lain dosen dari luar tinggal di Indonesia selama dua tahun dan pengganti mereka mempunyai program yang berlainan. 

Pada 10-18 Desember 1958  Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran mengadakan suatu pekan ilmiah.  Di antara pembicara terdapat  R. Sujud dengan tema “Pembangunan Pertanian”, Jusuf Panigoro “Keneeples bagi Seorang Pedagang”, pada hari  pertama.  Terdapat juga nama Pangdam Siliwangi R.A Kosasih  dengan ceramah “Stabilitas Politik dan Keamanan untuk Meningkatkan Produktifitas Nasional”, Prof. R. Surjaaatmadja “Antropologi Ekonomi”, “Pembentukan Perbankan oleh R. Oli Suriadi, “Etiket Perdagangan” oleh Ir. Effendy Saleh, serta pembicara lainnya lebih dari sepuluh. 

Prof.Iwa Kusumasumantri  menyebutkan bahwa ada tiga tujuan pokok penyelenggaraan pekan tahunan FE Padjadjaran:  Menjanjikan penjelasan kepada para mahasiswa tentang masalah perekonomian di Indonesia, menanamkan keinsyafan  pada masa mahasiswa tentang syarat-syarat untuk memperlihatkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, serta memberikan bimbingan aktif kepada para mahasiswa dengan jalan organisai dan kerjasamamengenai hak kewajiban dan kesejaterahan para mahasiswa.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpad diwajibkan membuat karangan mengenai masalah-masalah ekonomi di Indonesia dan cara pemecahannnya.  Sebanyak 224 mahasiswa tingkat persiapan berhasil memasukan 183 karangan hingga akhir 1958 dan delapan artikel  lagi dari sarjana muda.  Di antara penulis adalah Soelachman Dachari, Toto Soeriaatmadja, serta Sjamsuddin Achmad.  

Unpad juga memperkenalkan Kuliah Kerja Nyata pada para mahasiswanya. Antara 31 Desember 1958 hingga 4 Januari 1959  sebanyak 39 mahasiswa tingkat IV dari jurusan Ilmu pendidikan FKIP Unpad  melakukan KKN di Majalengka dan Sukabumi.  KKN ini angkatan kedua setelah kunjungan sejumlah mahasiswa sebelumnya ke Jakarta (terutama Kebayoran), Bogor, Cipanas, Kabupaten Bandung. Para mahasiswa ditemani   Dekan FKIP Prof.M. Sadarjoen Siswomartojo.   Dekan  itu sampai mendapatkan tempat tidur dengan sprei kumal hingga seorang mahasiswa meminjamkan kain kepadanya.  Pada Januari 1959  FKIP Bandung dilaporkan telah  meluluskan 7 sarjana muda dan dua di antaranya perempuan.  

Bertambah jumlah sekolah tingkat menengah hingga perguruan tinggi sejak 1950-an akhir hingga 1960-an dan berada dalam areal yang tidak terlalu berjauhan (bila diamati kebanyakan berlokasi di Jalan Dipati Ukur, Dago, Cimbeleut hingga daerah Setiabudhi atau di Bandung Utara menjadikan sejarah kota ini menjadi begitu unik.  Hasilnya baru bisa dipetik sepuluh tahun dan dua puluh tahun kemudian ketika terjadi booming orang terdidik atau SDM yang baik, yang berakibat munculnya industri kreatif, booming musik indie serta suatu golongan sosial baru yang akan saya bahas kemudian.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun