GIA melakukan perbangan selama seminggu ke beberapa tempat di luar negeri, yaitu tiga kali ke Bangkok, empat kali ke Singapura, serta satu kali ke Manila. Penerbangan ke luar negeri lain yang masih ada di Indonesia, yaitu bOAC melayani enam kali penerbangan ke Indonesia, melalui jalur London-Australia. Lainnya adalah Quantas melayani enam kali penerbangan seminggu.
[caption caption="Iklan garuda Ke Bali "]
Dalam 1958, Direksi Garuda dipimpin Ir.M.Sutoto , Direktur Urusan Teknik dan Teknik Penerbangan Ir. R. Sugoto, Direktur Urusan Keuangan Mr.C.A Mochtar, Direktur Muda Urusan Teknik dan Teknik Penerbangan Ir.Yap Kie Tik.
Irvan Sjafari
Catatan Kaki
- Beberapa literatur menyebutkan bahwa pesawat komersial pertama Indonesian Airways adalah DC3 1. sumbangan rakyat Aceh bernama Seulawah kepada Presiden Soekarno. Arifin Hutabarat, To Our Beloved Country, History of Garuda, Ganesia PR, 1989, Tulisan Yasad Ali dan Budi Setiawanto “Makna Sejarah Peresmian Seulawah Air” dalam www.Pelita.or.id (diakses 23 Oktober) menyebutkan dalam catatan sejarah, Presiden Soekarno pada 6 Juni 1948 datang ke Aceh. Di hadapan rakyat Aceh saat itu, Soekarno antara lain mengatakan tentang pesawat terbang tersebut.Dalam waktu singkat kalimat-kalimat Presiden Soekarno tersebut sangat menyihir semangat rakyat Aceh untuk segera bermusyawarah di Hotel Aceh untuk mengumpulkan dana sebesar 120 ribu dolar Malaysia (sebelum berubah menjadi ringgit) atau setara dengan nilai 20 kilogram emas.
Sumber:
Madjalah Kementerian Perhubungan Triwulan I, II, III dan IV, 1954
Merdeka 12 Mei 1951, 5 April 1958
Pikiran Rakjat, 15 Juli 1957, 10 Desember 1957
Peraturan Penerbangan GIA, Januari 1950, Mei 1950
Sumber foto: