Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seteru atau Sekutu? Harimau dan Manusia dalam Mitos, Sejarah dan Realitas

16 Juni 2015   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 8497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalimantan

41.600 ribu Ha

77%

 

Sumber Rimba Indonesia No 1-2, Januari-Februari 1954

 

Bentrokan Harimau dengan Manusia Era Kontemporer

Pada Juli 2011 Pekon Pelitajaya juga di Lampung Barat itu berlokasi sekitar 345 kilometer dari Bandarlampung, di Pesisir Selatan didatangi harimau. Selama beberapa malam banyak warga yang bertahan diri untuk tidak keluar rumah, ditakutkan harimau tersebut tiba-tiba keluar dan memangsa warga, jadi hampir setiap malam keadaan kampung menjadi mencekam akibat harimau liar tersebut. Harimau masuki area perkampungan warga, mulai memangsa sapi dan hewan ternak lain. Hampir setiap hari ternak milik warga mulai berkurang.  Konflik antara hewan dan manusia disebabkan marak pemburuan rusa8.  

Suatu hari pada Oktober 2012 sekitar pukul 10.00 kawanan harimau dilaporkan melintas dan menghalangi jalan di wilayah Pekon Keagungan, Kecamatan Lumbokseminung, Kabupaten Lampung Barat. Akibatnya Solikin, 35, warga Pekon Keagungan, Kecamatan Lumbokseminug, Lampung Barat, langsung kabur meninggalkan motor dan lari tungganglanggang.9

Masih dalam 2012, Fitrius Kenedi warga Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Pria berusia 36 tahun ini  diterkam harimau ketika hedak menangkap burung di hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Fitrius Kenedi, sebagaimana diberitakan Antara, Senin 19 November 2012, ketika sampai di hutan dia terpeleset dan masuk ke dalam semak belukar yang ternyata dihuni harimau. Kejadiannya hanya 100 meter dari rumahnya.

Bentrokan antara manusia harimau secara berpapasan juga dialami Dodi, salah seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) berkeinginan untuk berburuh babi hutan pada September 2013. Namun yang terjadi sial Dodi malah bertemu sama seekor Harimau Sumatera yang akan bersiap-siap menerkamnya. Badan Dodi gemetaran saking takutnya. Dodi lalu menarik pelatuk senjata api rakitan (kecepek) yang ada di tangannya. Harimau tewas, kemudian menjadi makanan Suku Anak Dalam.10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun