Mohon tunggu...
Alifia Pradyanti
Alifia Pradyanti Mohon Tunggu... Jurnalis - KompasianaVeteran

Jurnalistik, UPN "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hadapi Masa Lalu, Demi Buah Hati Tersayang

3 Juni 2019   15:15 Diperbarui: 3 Juni 2019   15:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: olahan pribadi

JAKARTA -- Mencoba bangkit dari kasus Married By Accident (MBA) bagi perempuan sangat sulit untuk dijalani. Semua beban terasa dipikul sendiri diatas bahunya. Mulai dari mendengar omongan orang lain tentang dirinya sampai mengandung sang buah hati selama sembilan bulan lamanya. Belum lagi, menerima keadaan jika laki-laki yang ia percayai tak mau bertanggung jawab atas perbuatannya, sungguh miris.

Entah apa yang membuat kasus tersebut masih banyak terjadi diluar sana. Pergaulan bebas merupakan dampak terjadinya seks bebas yang kerap melanda remaja cenderung meningkat. Akibat dari keadaan tersebut, membuka peluang lebih besar terhadap hubungan seks bebas pranikah dengan segala dampak yang muncul seperti kehamilan diluar nikah, kawin muda, anak-anak yang lahir diluar pernikahan, aborsi, penyakit seks menular depresi pada wanita dan sebagainya.

Pada sebuah penelitian di Kantor Urusan Agama (KUA) Solo mengatakan 355 calon pasangan yang akan menikah 5%-10% diantaranya merupaka calon pasangan pengantin yang mengalami Married by Accident (MBA). Setiap bulan tercatat 80 pasangan mendaftar menikah, namun beberapa diantaranya diketahui calon pengantin sudah hamil terlebih dahulu.

Menurut Hidayat (dalam Tinceuli, 2007) di Indonesia diperkirakan ada 1.000.000 wanita yang mengalami kehamilan diluar nikah. Menurut data WHO di seluruh dunia diperkirakan 15.000.000 remaja setiap tahunnya hamil, 60% diantaranya hamil diluar nikah. Salah satu akibat dari terjadinya kehamilan diluar nikah adalah ketidak tahuan atau minimnya tentang pengetahuan perilaku seksual yang dapat menyebabkan kehamilan tersebut.

Terdapat sebuah penelitian terhadap mahasiswi di Yogyakarta, 97,06% dari 1.660 responden sudah tidak perawan, bahkan diketahui 90% diantaranya sudah melakukan aborsi. Aborsi sendiri sering kali dijadikan sebagai jalan keluar bagi remaja yang mengalami MBA tersebut. Sebuah komunitas Kita Sayang Remaja (KISARA) sendiri melakukan penelitian dan mengatakan 2,3 juta kasus aborsi terjadi pertahun, 30% nya dilakukan oleh remaja. Dalam salah satu sumber mengatakan kasus aborsi tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan beberapa persen diantaranya memang dilakukan karena hal tersebut terjadi dalam sebuah hubungan terlarang (hamil diluar pernikahan), dan aborsi lah menjadi pilihan menyelesaikan persoalan tersebut.

Bahkan beberapa diantaranya melakukan aborsi dengan tindak yang sangat tidak wajar atau dilakukan secara illegal. Banyak sekali media memberitakan janin aborsi dari pasangan MBA tersebut dibuang ditempat yang tidak semestinya. Beberapa perempuan diantaranya pun meninggal dunia setelah melakukan aborsi tersebut, sungguh miris.

Remaja yang melakukan aborsi biasanya dikarenakan ketakutan untuk memberitahu pihak keluarga atau rekan terdekat akan kasus yang mereka alami. Terlebih lagi pihak keluarga yang seringkali tidak menerima kondisi seperti itu sehingga terpikirnya jalan keluar melalui aborsi oleh remaja tersebut.

Salah satu remaja mengalami kasus MBA beberapa tahun lalu, mencoba mengubur luka dalam itu terus gagal, kejadian demi kejadian tetap ia ingat, sebut saja kak E. Kini kak E telah memiliki seorang buah hati yang cantik berusia empat tahun.

Awal mula mengenal pasangannya (mantan suami)

Masa remaja memang terkesan mengasyikan, terlebih lagi masa SMA. Dimana para remaja merasa disini lah masa yang paling menyenangkan dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Begitu pula yang dirasakan oleh kak E. Masuk ke salah satu SMA swasta di Jakarta membuat kak E merasa telah menjadi remaja yang sesungguhnya, terlebih lagi saat duduk di kelas 1 SMA, kak E bertemu dengan salah satu teman sekelasnya bernama kak R.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun