Mohon tunggu...
Juriah Risti
Juriah Risti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya seorang mahasiswi semester 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pamulang. Saya menyukai dunia sastra, menulis puisi, cerpen dan artikel lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kewarganegaraan

8 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   17:18 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDIDIKAN KEWARGANGERAAN - SISTEM INFORMASI. YUK SIMAK 

Pendidikan Kewarganegaraan atau yang biasa disingkat PKN ini seringkali kita pelajari. Dari duduk di sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas bahkan sampai perguruan tinggi. Kenapa sih kita harus belajar PKN ini disetiap jenjang pendidikan kita? 


Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, beretika dan aktif dalam kehidupan bangsa dan negara. Kita belajar matapelajaran PKN ini karena peran yang sangat penting, antara lain : 

-Bertujuan sebagai pembentuk moral dan karakter sejak dini,
Dari tingkat Sekolah Dasar, kita diajarkan nilai-nilai norma dan etika yang membentuk karakter. Kita juga diajarkan untuk memliki rasa Tanggung Jawab Sosial terhadap sesama, lingkungan dan negara sejak usia dini. 

-Bertujuan untuk Memahami Identitas Nasional,
Melalui PKN, kita dapat mengetahui sejarah bangsa dan menghargai perjuangan para pahlawan. Kita juga belajar Kebinekaan yang menekankan pentingnya keberagaman budaya,suku, dan agama, serta bagaimana kita dapat hidup damai. 

-Bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi
PKN mengajarkan kita mengetahui apa saja yang menjadi hak dan kewajiban sebagai warga negara dan mengajarkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial

- Bertujuan Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pengetahuan tentang hukum dan peraturan sehingga kita tau apasaja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Juga mengarkan bagaimana kita bisa melindungi dan menghormati hak orang lain. 

KULIAH SISTEM INFORMASI, KENAPA HARUS BELAJAR PKN SIH? APA HUBUNGANNYA?

 Ternyata, jurusan Sistem Informasi ini juga dapat memiliki pengaruh kualitas peningkatan Pendidikan Kewarganegaraan juga, loh! Simak apa saja yang menjadi point nya. 

- Mempermudah Akses Informasi 

Dengan Sistem Informasi, kita mungkin bisa mengakses dengan mudah dan cepat ke berbagai sumber informasi tentang Kewarganegaraan, Hukum, dan HAM. Ini membantu para peserta didik mengdapat informasi yang akurat dan terkini. 

- E-Learning Jarak Jauh 

Dengan adanya platform e-learning, materi PKN dapat diakses oleh siswa dari mana saja dan kapan saja. Ini memfasilitasi kita bahwa Pendidikan Kewarganegaraan harus tetap berjalan meski dalam situasi yang menantang seperti contoh pandemi Covid-19 kemarin

-Interaksi dan Kolaborasi 

Sistem Informasi ini mendukung siswa untuk berinteraksi dan Kolaborasi melalui forum diskusi, grup, media sosial, dan lain sebagainya. Ini tentu memperkuat pengetahuan tentang isu-isu pendidikan kewarganegaraan 

- Pengelolaan Data dan Evaluasi 

Para pengajar bisa mengolah data nilai melalui Sistem Informasi ini dan mengevaluasi modul modul yang mungkin telah diajarkan. 

- Penyebaran Nilai Pancasila melalui Media Sosial 

Melalui Media sosial dan platform lainnya orang-orang dapat meng kampanyekan l, mengajarkan, video edukatif dan menyebarkan pesan penting tentang kewargaraan yang baik 

Namun, selain berbagai macam manfaat. Juga ada beberapa tantangan yang harus kita hadapi : 

Diantaranya adalah : 

- Kesenjangan Digital 

Tentu ini menjadi tantangan yang paling dasar dalam pemanfaatan Sistem Informasi bagi kita. Karena tidak semua  masyarakat memiliki akses yang sama dalam perangkat teknologi atau interney, terutama daerah terpencil. Hal ini tentu sangat sulit untuk memanfaatkan Teknologi mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan 

- Tingginya resiko penyebaran informasi tidak akurat / HOAX 

Sudah banyak sekali ditemui, hal ini menjadi tantangan yang paling besar bagi pemanfaatan Sistem Informasi peningkatan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan. Banyaknya informasi yang tidak sesuai atau hoax dapat merusak berbagai toleransi dan kesatuan-persatuan 

- Masalah Keamanan dan Privasi Data 

Tingginya pengetahuan tentang Sistem Informasi juga dapat mengakibatkan penyimpangan yang menjadi Tantangan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan melalui Sistem Infornasi. Lemahnya sistem, dapat membuat seseorang melalukan pencurian data atau peretasan. Hal ini harus dikaji lebih lanjut. 

- Biaya Implementasi Tinggi 

Pengembangan Sistem Informasi untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan juga menyebabkan tantangan seperti biaya. Dengan menggunakan platform, dibutuhkan investasi yang besar baik dalam perangkat lunak, perangkat keras maupun pelatihan pengguna. 

Taukah kamu tingkat literasi digital di Indonesia? 

Melansir dari goodstats data bahwasannya Indeks Literasi Digital Indonesia (IMDI) pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Semula 43.18 menjadi 43.34. Meski tidaj signifikant ini sangat mencerminkan bahwa peningkatan keterampilan digital masyarakat meningkat. Meski ada beberapa kesenjangan digital, seperti Bali dan DKI Jakarta memiliki nilai tinggi daripada daerah terpencil, pentingnya peran pemerintah, instasi pendidikan dan masyarakat dalam kasus ini. 

Pada masa Covid-19, pengguna e-learning meningkat drartis. Sebagai contoh platform Google Classroom dan ZOOM mencatat lonjakan pengguna dari bidang pendidikan. Dari UNESCO, menyatakan bahwa ada sekitar 520jt siswa di Asia Tenggara bergantung dengan E-learning atau pembelajaran daring selama pandemi. 

Jika Literasi Digital meningkat, kita juga dengan mudah mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan untuk hal positif dan pengembangan diri. Meskipun banyak sekali tantangan yang terjadi, seperti halnya contoh kasus berikut : 

Peretasan Data di Dunia Pendidikan

Contoh kasus yang terjadi pada 2022 ini meretas data siswa dari instansi pendidikan. Laporan atau kasus ini menunjukan bahwa Sektor pendidikan menjadi target utama dalam peretasan data di Indonesia dengan ancaman yang terus meningkat. 

Contoh kasus lainnya : 

Dalam akun internal Universitas swasta di Kota Tangerang, akun KIP- Mahasiswa telah diretas. Hal ini juga membuktikan bahwa sektor pendidikan lah yang menjadi target utama dalam ancaman ini. 

Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, kita harus dapat berkolaborasi antara pemerintah, instansi pendidikan dan masyarakat. 

Seperti contoh upaya yang dilakukan yaitu : 

- Peningkatan keamanan digital

Pemerintah harus mengadopsi sistem digital yang lebih canggih dan lebih aman untuk menjaga kasus peretasan situs pendidikan ini 

- Peningkatan Literasi Digital 

Mahasiswa, dosen, ataupun staf harus diberikan pengetahuan atau informasi untuk menjaga keamanan akun dari kejahatan syber. 

- Sanksi hukum bagi pelanggar keamanan syber

Pemerintah perlu tindak tegas hal-hal yang terjadi seperti kejahatan mengenai peretasan data pribadi. 

Langkah-langkah tersebut tentu sangat membantu menjaga keamanan di sektor pendidikan. Dengan demikian, kita dapat meningkatan kualitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui Sistem Informasi. 

Pendidikan Kewarganegaraan ini menjadi pondasi penting dalam pembentukan  karakter bangsa yang bertanggung jawab, dan bertoleransi. Dengan adanya Sistem Informasi, PKN dapat diajarkan dengan lebih efektif, interaktif dan inskusif. Namun ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Dengan kolaborasi antara pemerintah, instansi pendidikan dan masyarakat, kita harus memastikan pendidikan kewarganegaraan harus relevan dan berdampak positif bagi generasi penerus bangsa. 

Kalau menurut kalian? Apa saja manfaat Pendidikan Kewarganegaraan menurut jurusanmu? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun