Mohon tunggu...
Juriah Risti
Juriah Risti Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya seorang mahasiswi semester 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pamulang. Saya menyukai dunia sastra, menulis puisi, cerpen dan artikel lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kewarganegaraan

8 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   17:18 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Kesenjangan Digital 

Tentu ini menjadi tantangan yang paling dasar dalam pemanfaatan Sistem Informasi bagi kita. Karena tidak semua  masyarakat memiliki akses yang sama dalam perangkat teknologi atau interney, terutama daerah terpencil. Hal ini tentu sangat sulit untuk memanfaatkan Teknologi mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan 

- Tingginya resiko penyebaran informasi tidak akurat / HOAX 

Sudah banyak sekali ditemui, hal ini menjadi tantangan yang paling besar bagi pemanfaatan Sistem Informasi peningkatan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan. Banyaknya informasi yang tidak sesuai atau hoax dapat merusak berbagai toleransi dan kesatuan-persatuan 

- Masalah Keamanan dan Privasi Data 

Tingginya pengetahuan tentang Sistem Informasi juga dapat mengakibatkan penyimpangan yang menjadi Tantangan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan melalui Sistem Infornasi. Lemahnya sistem, dapat membuat seseorang melalukan pencurian data atau peretasan. Hal ini harus dikaji lebih lanjut. 

- Biaya Implementasi Tinggi 

Pengembangan Sistem Informasi untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan juga menyebabkan tantangan seperti biaya. Dengan menggunakan platform, dibutuhkan investasi yang besar baik dalam perangkat lunak, perangkat keras maupun pelatihan pengguna. 

Taukah kamu tingkat literasi digital di Indonesia? 

Melansir dari goodstats data bahwasannya Indeks Literasi Digital Indonesia (IMDI) pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Semula 43.18 menjadi 43.34. Meski tidaj signifikant ini sangat mencerminkan bahwa peningkatan keterampilan digital masyarakat meningkat. Meski ada beberapa kesenjangan digital, seperti Bali dan DKI Jakarta memiliki nilai tinggi daripada daerah terpencil, pentingnya peran pemerintah, instasi pendidikan dan masyarakat dalam kasus ini. 

Pada masa Covid-19, pengguna e-learning meningkat drartis. Sebagai contoh platform Google Classroom dan ZOOM mencatat lonjakan pengguna dari bidang pendidikan. Dari UNESCO, menyatakan bahwa ada sekitar 520jt siswa di Asia Tenggara bergantung dengan E-learning atau pembelajaran daring selama pandemi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun