Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Greenland, Hegemoni AS dan Suara Kecil untuk Perdamaian Dunia

15 Januari 2025   13:46 Diperbarui: 15 Januari 2025   13:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografik Peta Greenland (Sumber Gambar: Kompas.id)

Peran Aktif Indonesia

Niat untuk menciptakan perdamaian dunia harus selalu diselaraskan. Zaman penjajahan seharusnya sudah lama berlalu. 

Suara keras menentang penjajahan dan mendukung perdamaian dunia harus terus digaungkan dan dijaga semangatnya hingga saat ini.

Tentu, mengupayakan perdamaian dunia bukan perkara mudah, apalagi jika menentang keinginan negara adidaya. Namun, apakah kita hanya akan berdiam diri? Negara kita bisa berbuat apa?

Melalui forum-forum internasional, peran Indonesia sangat diharapkan. Saya menaruh harapan besar pada pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini. 

Dengan keluwesan Presiden Prabowo dalam forum internasional, Indonesia memiliki modal yang kuat untuk menyuarakan perdamaian dunia secara lebih efektif.

Jika perjuangan sebagai pejuang tunggal terasa berat, Indonesia dapat menginisiasi berbagai forum untuk mengajak negara-negara lain bersama-sama mendukung perdamaian dunia. 

Kolaborasi internasional ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap keadilan dan kedaulatan global.

Segala bentuk kesewenang-wenangan harus dicegah, meski upayanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Kita pun harus menyadari bahwa langkah-langkah aktif Indonesia dalam menentang ketidakadilan global berpotensi membuat posisi negara kita berada dalam ancaman. 

Namun, keberanian untuk memperjuangkan perdamaian sejati adalah bagian dari tanggung jawab moral sebagai bangsa yang berdaulat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun