Tahun 2025 segera tiba dengan berbagai tantangan, kenaikan harga barang, gaji yang tidak naik, dan arus FOMO yang semakin menderas.Â
Pajak naik atau tidak naik, harga-harga tetap saja meroket tak terbendung. Tak dapat disangkal, kenaikan PPN sebesar 12% pada 2025, yang tinggal hitungan hari lagi, akan semakin mendorong lonjakan berbagai harga di pasaran.
Di sisi lain, berbanding terbalik dengan harga yang terus merangkak naik, gaji justru stagnan, tak mengikuti laju kenaikan harga yang kian melambung.
Sementara itu, gelombang tren belanja yang menggebu-gebu terus menghampiri kita di setiap sudut. Media sosial, yang kini menjadi tempat pertemuan berbagai elemen masyarakat, juga telah berubah menjadi pusat tren belanja.
Banyak pihak memprediksi bahwa 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan. Oleh karena itu, bijak bagi kita untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, demi menemukan resolusi terbaik bagi kesehatan finansial di tahun mendatang.
Tragedi Pinjol
Ketika kebutuhan semakin membengkak sementara gaji tetap, pinjaman online (pinjol) kerap dianggap sebagai solusi menarik yang perlu dipertimbangkan.
Namun, kemudahan mendapatkan pinjaman dari pinjol ini sering kali tidak berujung manis. Banyak orang justru hidupnya berantakan akibat gagal bayar.
Tren pinjol pun ternyata menjangkiti semua kalangan masyarakat. Fakta mengejutkan terungkap dari hasil survei NoLimit Indonesia pada 2021, yang dikutip oleh CNBC, bahwa sebanyak 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal adalah guru.
Kompas, dalam laporannya pada 28 Desember 2024, mengungkap tragedi seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.Â