Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seni Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

7 September 2024   08:26 Diperbarui: 7 September 2024   13:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mereka yang tidak melakukan apa pun tidak perlu kita hadirkan saat penyelesaian masalah, namun pastikan mereka adalah saksi yang siap hadir saat kita panggil. 

Dengan mengerucutkan ini, maka penyelesaian masalah akan lebih efektif dan efisien karena kita benar-benar fokus pada pelaku dan korban saja.


Tulis Kronologi dan Lakukan Rekonstruksi

Ini juga hal yang sangat penting dan menjadi dasar dari penyelesaian masalah. Banyak fakta yang akan terungkap saat penulisan kronologi dan rekonstruksi perselisihan digelar. 

Menurut Uno (2014) dikutip dari serupa.id, problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, menyusun alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya, problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Yang jadi masalah biasanya pada diri kita yang saat itu menjadi "pengadil" adalah malas menulis kronologi perselisihan dan menggelar rekonstruksi. 

Padahal, fakta-fakta baru akan muncul dari poin ini. Dengan menulis kronologi, kita mampu membayangkan bagaimana perselisihan itu bisa terjadi. 

Dengan rekonstruksi, kita juga bisa membayangkan secara presisi bagaimana peran dari pelaku dan bagaimana korban menanggapi. 

Kedua hal dalam satu poin ini sangat penting, sebab kita akan mendapatkan gambaran secara utuh dan rinci bagaimana perselisihan bisa terjadi dan bagaimana korban mendapatkan perlakuan dari pelaku saat perselisihan terjadi. 

Gambaran utuh ini akan berdampak pada bagaimana kita memberikan penyelesaian terhadap kedua belah pihak yang berselisih.

Damaikan dan Buat Kesepakatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun