Salah satu yang jadi obat adalah dengan mengingat rumah dan keluarga, dengan ini seengak-enggaknya jadi pingin pulang. Tentunya pekerjaan ya harus dikebut dan fokus, sebab segera ingin pulang.Â
Ingatlah dengan rumah, merasa bersalah, sebab telah meninggalkan anak dan istri dengan pamit bekerja, e gak tahunya malah sibuk-sibuk tapi tidak produktif.
Rencanakan
Ini sangat penting loh, sebab dengan perencanaan yang matang saat di rumah, kita bakal tahu mau ngapain aja saat di kantor.Â
Gak ada lagi yang namanya gabut-gabut. Kita bekerja sesuai dengan langkah dan target yang kita rencanakan saat di rumah.
Rencana ini juga membuat kita meminimalisir jeda-jeda yang tidak penting. Kita juga bakal tahu tiap durasi yang harus kita habiskan untuk melakukan berbagai perkerjaan selama di kantor.Â
Ya intinya pokoknya sama dengan kalimat bijak ini ni; "jika kita gagal merencanakan, berarti kita sudah merencanakan untuk kegagalan", cakepp.
Artinya kalau kita nyampe kantor tanpa perencanaan, pasti akan planga plongo, ikut sana ikut sini dan hambur-hamburkan waktu gak jelas hanya untuk hal-hal yang buang-buang waktu di kantor semata.Â
Saya pun seringkali membuat perencanaan saat malam hari untuk menghadapi hari esok saat di kantor.
Andaikan tidak tertulis di kertas ataupun ponsel, minimal sudah ada rencana yang terpatri di pikiran kita untuk mengerjakan apa yang harus dikerjakan saat esok tiba di kantor.
Menepi
Menepi ini hanya istilah saya saja ya. Kita perlu 'minggir' sejenak dari hiruk pikuk berbagai kegiatan yang ada di kantor yang bukan tupoksi kita atau hanya sekedar hiburan.
Pengalaman saya saat berada di kantor, saya memilih tempat khusus yang minim interaksi dengan teman lain. Sebab kalau sudah bertemu dengan teman lain kadang akhirnya ngobrol juga. Saya juga meminimalisir interaksi dengan media sosial.