Tanpa insentif lain selain gaji, guru akan sulit untuk menabung. Akibatnya, kebanyakan dari kita tetap berada di kelas menengah, dengan harapan naik kelas yang agak ngap-ngap pan.
Mau kelola apa?
Awal-awal saya meminta untuk menggunakan mode "dompet" dalam pengelolaan keuangan, istri saya setengah protes. Dengan sabar, istri saya bertanya, "La, yang mau direncanakan apa, Yah?
Saya akhirnya menyadari bahwa mengatur gaji agar pas dengan pengeluaran memang agak sulit. Untungnya, istri saya juga seorang guru PNS, sehingga beban tersebut tidak terlalu berat.
Secara keseluruhan, bisa dibilang situasinya impas. Gaji naik, tapi kebutuhan juga ikut naik. Namun, masalahnya adalah kebutuhan seringkali melonjak tinggi sekali, sementara gaji jarang naik seiring dengan kenaikan kebutuhan.
Maka wajar jika akhirnya istri saya sering berkata, "La, yang mau dikelola apa?", yang sebenarnya merupakan candaan, namun tetap diucapkan dengan rasa syukur atas apa yang kami miliki. Sebab tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama, bahkan banyak yang berlomba-lomba untuk tetap menjadi seorang guru lo, maka tetap kita syukuri.
Insentif yang besar biasanya hanya diperoleh oleh guru yang bertugas di daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar pula.
Maka wajar jika terkadang kita bingung tentang apa yang harus dikelola, direncanakan, dan ditabung, karena cukup sulit memenuhi berbagai kebutuhan dengan gaji yang pas-pasan.
Bingung Golongan Miskin atau Kaya
Apakah ada yang percaya bahwa ada PNS yang juga tidak mampu dan membutuhkan bantuan? Kami tidak akan mungkin dikelompokkan sebagai golongan perekonomian di bawah, namun jarang yang melihat kami sebagai golongan menengah.Â
Pikiran-pikiran seperti ini seringkali menghampiri saya dalam keheningan, ketika saya menikmati secangkir kopi di pagi hari sendirian, atau bahkan saat berkendara sendirian.
Mungkin terdengar agak berlebihan, tapi saya sering memikirkan masa depan beberapa tahun ke depan, ketika kedua anak kami akan memasuki fase studi lanjut, yaitu kuliah. Meskipun masih jauh, tapi saya sudah mulai mempersiapkannya dari sekarang.
Konon kabarnya, masalah UKT (uang kuliah tunggal) ini ditentukan berdasarkan jumlah total pendapatan kotor dari ayah dan ibu. Bagi seorang PNS, sulit untuk menghindarinya, karena catatan gaji resmi tertera dalam slip gaji.Â