Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merangkai Masa Depan Indonesia dengan Internet

17 Februari 2024   14:06 Diperbarui: 17 Februari 2024   18:18 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: HERYUNANTO untuk KOMPAS.id

Terjadi learning loss, di mana beberapa rekan kerja terlihat lebih mahir dalam menggunakan komputer pribadi atau laptop dengan berbagai program yang telah diperbarui, yang ternyata saya belum pernah mengetahuinya. 

Awalnya saya merasa sedikit kikuk saat ditugaskan kembali di sekolah tersebut, namun hal ini tidak berlangsung lama. Dalam waktu sekitar 3 bulan, saya mampu beradaptasi dengan cepat terhadap derasnya aliran informasi dan berbagai program yang tersedia di internet. 

Saya pun merasa cukup mampu dalam mengotak-atik berbagai program di bidang IT setelah bertugas kembali di kota ini.

Poin utamanya adalah, dengan adanya internet, setiap individu di dorong untuk mengembangkan berbagai kompetensinya. Internet merupakan gudang dan pintu akses untuk berbagai informasi yang membentuk kecakapan diri seseorang. 

Namun, masalah yang dihadapi saat ini adalah hanya sekitar 79 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses internet, yang berarti sekitar 21 persen masih buta internet. 

Dengan asumsi sementara, ada sekitar 57.9237 juta jiwa penduduk Indonesia yang terhambat dalam potensi pengembangan kompetensi diri karena tidak memiliki akses internet. 

Jika dilihat dari perspektif wilayah, masih terdapat sekitar 29 ribu desa yang memiliki kecepatan internet rendah. Keberadaan di lokasi tanpa akses internet 4G dapat menguji kesabaran, bahkan hanya untuk menjalankan mesin pencarian saja seringkali sulit. 

Kondisi ini menyebabkan tingkat literasi digital yang rendah, yang pada akhirnya dapat berdampak pada rendahnya kemampuan dalam mengembangkan kompetensi diri, yang secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Membuka Peluang

Setidaknya, kemudahan akses informasi akan merubah cara pandang masyarakat terhadap dunia.

Banyak pandangan yang beredar mengenai internet, di atas disebutkan sebagai jendela dunia, pintu dunia, dan pada paragraf ini saya menyebutnya sebagai "tanah surga". 

Saya teringat akan lirik dari lagu lawas berjudul "Kolam Susu", yang mengatakan bahwa tongkat kayu dan batu bisa menjadi tanaman di tanah Indonesia yang subur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun