Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merangkai Masa Depan Indonesia dengan Internet

17 Februari 2024   14:06 Diperbarui: 17 Februari 2024   18:18 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: HERYUNANTO untuk KOMPAS.id

Jika ada yang berpendapat bahwa pemerintah sedang meniru program dari salah satu kandidat dalam pemilu sebelumnya, kita dapat menanggapinya dengan sebuah pertanyaan: bukankah semua program tersebut memang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara? 

Jadi, jika program "internet gratis, internet cepat" dapat memberikan manfaat yang sama, mengapa tidak menerapkannya?

Jendela Dunia 

Adanya akses internet gratis dapat mendekatkan masyarakat pada perkembangan informasi dan teknologi, merangsang mereka untuk menjadi lebih cerdas sesuai dengan perkembangan zaman.

Jika dulu ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia, namun dalam era modern ini, pepatah tersebut lambat laun tergeser oleh arus modernisasi yang semakin deras. 

Saat ini, bukan lagi buku yang menjadi jendela dunia, melainkan internet. Oleh karena itu, lebih tepat jika kita mengganti pepatahnya menjadi "internet adalah jendela dunia". 

Internet memberikan akses kepada berbagai informasi yang dibutuhkan dengan cepat, dengan cakupan penjelasan dan sumber yang semakin luas dan canggih dari hari ke hari. 

Hal ini tidak dapat dicapai oleh buku. Namun, jika kita melihat lebih dalam, buku tetap memiliki keistimewaannya sendiri. Dengan cakupan informasi yang lebih terbatas, buku bisa diibaratkan sebagai jendela dunia, sementara internet menjadi "pintu dunia". 

Seperti pintu, internet memberikan akses yang lebih leluasa terhadap berbagai informasi, yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun, bahkan dari dalam kamar mandi sekalipun. 

Berbeda dengan buku yang memiliki batasan fisik dan seringkali memerlukan waktu untuk mencarinya terlebih dahulu sebelum dapat membacanya.

Saya mencoba membandingkan pengalaman saya saat bertugas di sebuah sekolah di daerah pedesaan dengan saat saya kembali bertugas di kota Metro saat ini. 

Saya merasakan perbedaan yang signifikan dalam hal akses informasi saat pertama kali kembali ke Kota Metro. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun