Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikah dengan Bijak: Catatan untuk Para Jomlo

11 Februari 2024   12:15 Diperbarui: 12 Februari 2024   15:00 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: KOMPAS.com dari SHUTTERSTOCK 

Pernikahan yang dibangun atas janji-janji kosong berpotensi menciptakan hubungan yang toxic dalam keluarga, dan pada akhirnya bisa berujung pada perceraian.

Salah satu contoh adalah janji untuk menanggung nafkah dan biaya pendidikan adik atau keluarga lainnya. 

Hal ini membutuhkan komitmen dan kematangan finansial yang besar, jadi jika kita tidak mampu, lebih baik tidak dipaksakan. 

Memaksakan pernikahan dengan janji-janji yang tidak dapat dipenuhi dapat merusak keutuhan pernikahan dan membebani kedua belah pihak.

Oleh karena itu, laki-laki seharusnya tidak berjanji hanya untuk menikahi perempuan yang dicintai, dan tidak boleh membuat kebohongan mengenai syarat janji mereka, begitu pula sebaliknya.

Untuk menciptakan pernikahan yang bahagia dan utuh, serta untuk kebahagiaan, kita harus berhenti berjanji dengan janji yang hanya asal-asalan. 

Saling Cinta

Mencintai tanpa dicintai itu sangat menyakitkan. Pernikahan membutuhkan kedua belah pihak saling mencintai dan dicintai, bukan hanya berjuang untuk mencintai. 

Cinta adalah syarat yang paling utama dan mendasar dalam sebuah hubungan.

Sangat menyakitkan ketika kita hanya mencintai tapi tidak mendapat balasan yang sama. 

Pernikahan bukan hanya tentang akad yang mudah, tetapi juga perjalanan yang panjang dan membutuhkan dukungan serta pelukan satu sama lain.

Mencoba memaksa untuk dicintai oleh pasangan hanya akan menimbulkan konflik dan menyakiti satu sama lain. Potensi untuk saling menyakiti pun menjadi besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun