"Pemain Utama" di Sekolah
Jangan berpikir bahwa mereka hanya berperan sebagai "pemain cadangan" yang sekadar melengkapi atau membantu dalam berbagai tugas di sekolah. Ironisnya, mereka seringkali menjadi "pemain utama" dalam penugasan di lingkungan sekolah. Hal ini mungkin sulit untuk dipercaya, namun nyatanya demikian.Â
Para tenaga administrasi sekolah, rata-rata berasal dari generasi yang melek teknologi atau bahkan terpaksa menjadi melek teknologi. Kenapa terpaksa?
Karena jika tidak demikian, eksistensinya di sekolah dapat terancam oleh rekrutan baru yang dianggap lebih mahir dalam penggunaan teknologi. Kondisi ini semakin diperkuat dengan adanya tenaga administrasi sekolah yang memiliki status ASN, di mana kebanyakan dari mereka adalah generasi yang lahir pada tahun 1960-an dan sebagian besar sudah memasuki usia pensiun. Pada kenyataannya, kepiawaian dalam teknologi pada generasi ASN ini mungkin tidak sehebat rekan-rekan kami yang berstatus honorer.Â
Di wilayah penugasan kebersihan, mereka menjadi "pemain utama" karena sampai saat ini, belum ada formasi ASN untuk petugas kebersihan. Meskipun kebersihan merupakan masalah yang sama pentingnya dengan kegiatan belajar mengajar di kelas, namun kebijakan pemerintah belum sepenuhnya mencakup area ini.
Hal yang serupa juga berlaku pada sektor keamanan sekolah, di mana, mirip dengan petugas kebersihan, sampai saat ini tidak ada formasi ASN untuk petugas keamanan sekolah. Meskipun sekolah membutuhkan pengamanan, pengawasan, dan penertiban, namun kenyataannya, formasi untuk posisi ini masih belum terpenuhi.
Untuk rekan kami yang bertugas sebagai staff perpustakaan sekolah, bayangkan bagaimana mungkin ribuan buku dan berbagai aktivitas perpustakaan dapat dikelola sendiri.
Oleh karena itu, sekolah juga merespon dengan mengangkat tenaga administrasi sekolah yang memiliki keahlian teknis khusus untuk menangani perpustakaan.
Maka, adakah yang dapat lebih wajar dengan menyebut mereka, rekan kami tenaga administrasi sekolah ini, sebagai "pemain utama" di sekolah? Meskipun mungkin jarang mendapatkan sorotan, kontribusi mereka dalam menjalankan berbagai tugas pokok di sekolah memiliki dampak yang sangat besar terhadap kelancaran operasional dan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
Panggung Pengabdian Lebih dari 10 TahunÂ
Rata-rata, rekan-rekan kami pada tenaga administrasi sekolah memiliki masa kerja yang melampaui 10 tahun.Â
Pada tahun 2014, pemerintah membuka seleksi untuk ASN guru dan tenaga administrasi sekolah. Namun, sayangnya, banyak dari rekan kami pada tenaga administrasi sekolah tidak memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi pada tahun tersebut, sehingga mereka banyak yang tertinggal dalam kesempatan tersebut. Di sekolah kami, hanya satu rekan tenaga administrasi sekolah yang berhasil lulus pada tahun tersebut, sementara nasib sisanya masih belum jelas.
Pada saat itu, salah satu syaratnya adalah memiliki masa kerja sebelum tahun 2004. Dalam kategori tersebut, hanya ada 4 rekan kami yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi, sedangkan sisanya yang baru bekerja setelah tahun 2004 tidak memenuhi kriteria untuk mengikuti seleksi ASN pada tahun tersebut.