Orang tua harus secara aktif mengawasi tontonan anak-anak mereka dan membatasi akses mereka ke konten yang tidak sesuai dengan usia.Â
Penting untuk berbicara dengan anak-anak tentang apa yang mereka tonton dan memberikan pemahaman yang benar tentang kekerasan. Komunikasi terbuka membantu anak-anak memproses apa yang mereka saksikan.Â
Orang tua harus memperkenalkan nilai-nilai seperti empati, kerjasama, dan komunikasi sebagai cara yang sehat untuk merespons konflik. Ini membantu mencegah mereka merespons perbedaan pendapat dengan tindakan agresif.Â
Anak-anak perlu tahu tentang konsekuensi nyata dari tindakan kekerasan, baik dalam kehidupan nyata maupun dalam tontonan. Hal ini dapat membantu mereka memahami dampak negatif yang mungkin terjadi.Â
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) Â telah memberikan landasan untuk berkomitmen dalam melindungi dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan remaja. Ancaman yang muncul akibat normalisasi kekerasan dalam tontonan merupakan tantangan serius dalam mencapai SDGs. Oleh karena itu, kita perlu menjalankan peran sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat yang peduli dengan masa depan generasi muda dan implementasi SDGs.
Kekhawatiran ini sejalan dengan tujuan global yang bertujuan untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang, seperti yang diuraikan dalam SDGs.Â
Sebagai penutup, mari bersama-sama mengambil langkah nyata dalam melindungi generasi muda dari normalisasi kekerasan dalam tontonan dan memastikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan terus dijunjung tinggi dalam pembangunan masa depan yang berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H