Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pola Asuh Anti Korupsi: Memerangi Korupsi Melalui Pendidikan dalam Keluarga

13 Oktober 2023   22:15 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:40 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pemahaman ini, mereka akan lebih mampu mengendalikan dorongan untuk mengorbankan integritas demi kesenangan sementara yang sering kali merupakan pintu masuk ke perilaku koruptif.

5. Mengajarkan Keadilan dalam Pola Asuh: Hak, Kebutuhan, dan Menghindari Penyelewengan

Dalam menjalankan pola asuh kami, kami memahami bahwa mengajarkan konsep keadilan adalah salah satu fondasi penting dalam membentuk karakter anak-anak kami. Keadilan bukan hanya tentang memberikan jumlah yang sama kepada semua orang; sebaliknya, ini adalah tentang memberikan hak sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Prinsip ini menciptakan dasar yang kuat untuk mengembangkan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan mencegah penyelewengan.

Dalam keluarga kami, kami menerapkan prinsip bahwa keadilan tidak selalu berarti memberikan jumlah yang sama kepada semua anggota keluarga. Kami memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, dan oleh karena itu, pemberian uang saku harus mencerminkan kebutuhan mereka.

Sebagai contoh, uang saku kakak mungkin berbeda dengan uang saku adik, karena kebutuhan mereka beragam. Dalam kasus ini, kami menjelaskan kepada anak-anak bahwa hak mereka adalah sejajar dengan kebutuhan mereka. Adik harus menyadari bahwa haknya adalah sebanding dengan apa yang dia butuhkan, dan seharusnya tidak iri terhadap kakak.

Konsep ini membantu anak-anak memahami bahwa keadilan dalam pembagian sumber daya adalah tentang memberikan hak sesuai dengan kebutuhan individu.

Mengajarkan anak-anak untuk memahami konsep keadilan dapat membantu mengurangi ketimpangan dalam masyarakat. Prinsip keadilan adalah inti dari tujuan ini. Pendidikan tentang hak, keadilan, dan menghindari penyelewengan adalah bagian integral dari pendidikan berkualitas.

Pembagian makanan juga adalah momen untuk mengajarkan prinsip keadilan. Ketika kita dihadapkan pada situasi di mana sumber daya terbatas, seperti telur yang hanya ada satu, kami mengajarkan kepada anak-anak bahwa keadilan berarti bahwa setiap individu memiliki haknya sendiri yang harus dihormati.

Misalnya, jika satu telur digoreng, maka adalah adil jika setiap orang mendapatkan satu bagian: ayah, ibu, kakak, dan adik. Dalam hal ini, anak-anak memahami bahwa hak mereka adalah hak yang pantas mereka terima, dan mereka menyadari bahwa mengambil hak orang lain adalah tindakan yang tidak benar.

Melalui pendekatan ini, kami berusaha menjadikan konsep keadilan sebagai nilai inti dalam pola asuh kami. Kami ingin anak-anak kami memiliki pemahaman yang kuat tentang hak, kewajiban, dan pentingnya menghindari tindakan korupsi atau penyelewengan.

Dengan cara ini, kami berharap bahwa anak-anak kami akan tumbuh menjadi individu yang bijak, mampu membedakan antara hak dan kebutuhan, serta mampu mencegah penyelewengan di masa depan.

6. Jangan Nyontek

Mencontek adalah salah satu akar korupsi, karena di dalam tindakan mencontek terdapat unsur kebohongan dan perbuatan curang. Korupsi, pada dasarnya, adalah bentuk kebohongan dan kecurangan yang lebih besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun