Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pola Asuh Anti Korupsi: Memerangi Korupsi Melalui Pendidikan dalam Keluarga

13 Oktober 2023   22:15 Diperbarui: 14 Oktober 2023   18:40 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia telah lama berjuang melawan korupsi, sebuah masalah yang terus menghantuinya. Korupsi merajalela di berbagai lapisan masyarakat, melibatkan individu dari berbagai kalangan dan segmen kehidupan. Yang memprihatinkan adalah bahwa para pelaku korupsi bukanlah orang-orang yang kurang berpengetahuan atau tanpa pendidikan. Mereka adalah individu cerdas, bahkan sering dianggap bijak sehingga dipercaya sebagai pemimpin. Korupsi di Indonesia telah menjadi lebih dari sekadar masalah oknum; ini adalah masalah sistem yang meluas. 

Sistem korupsi yang ada telah menjadi sebuah kesepakatan antara berbagai pihak yang terlibat, dan tahun berganti tetapi kasus korupsi tetap terjadi. Meskipun aparat penegak hukum telah berupaya maksimal dalam pemberantasan korupsi, tantangan ini tetap ada. 

Penting untuk mencatat bahwa ini adalah sebuah pengalaman dari upaya pribadi dalam pola pengasuhan kami untuk membuat anak-anak kami menjadi generasi anti korupsi. Kami menyadari bahwa perubahan dimulai dari keluarga, dan kami telah berkomitmen untuk menjadikan anak-anak kami sebagai generasi anti korupsi.

Kami percaya bahwa melalui pendekatan dalam pengasuhan kami, di mana kami mengajarkan nilai-nilai seperti integritas, kerja keras, keadilan, dan kejujuran, kami sedang membentuk karakter anak-anak kami.

Mereka adalah generasi masa depan, dan kami ingin mereka menjadi bagian dari solusi untuk masalah korupsi yang telah mengakar dalam masyarakat kita.

Keadilan dan integritas adalah kunci dalam mencapai tujuan ini. Pendidikan yang mendorong kesadaran akan bahaya korupsi dan nilai-nilai integritas adalah langkah awal dalam mengubah paradigma generasi masa depan.

Dengan demikian, tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya mengubah pola asuh generasi muda agar menjadi generasi anti korupsi. Ketika pola asuh ini diterapkan oleh orang tua di seluruh negeri, kita dapat berkontribusi pada perubahan sistem yang lebih baik. Ingatlah, sistem tidak hanya dibangun oleh satu pihak, tetapi melibatkan berbagai pihak yang terlibat. Berikut adalah pola asuh yang kami terapkan sebagai upaya membentuk generasi anti korupsi: 

1. Menepati Janji: Integritas Sebagai Fondasi

Dalam perjalanan sebagai orang tua, ada satu nilai yang selalu kami ajarkan kepada kedua anak kami dengan penuh tekad: integritas. Kami sering menggunakan perumpamaan, "Janji Ayah seperti Janji Matahari yang selalu terbit tiap pagi." Ini bukan hanya kata-kata kosong, melainkan suatu prinsip yang sangat penting dalam mendidik anak-anak kami.

Maka tak heran, kami selalu menekankan pada diri kami sendiri, sebagai orang tua, untuk benar-benar menepati janji saat berjanji dengan anak-anak. Salah satu contoh konkret adalah dalam hal jemput sekolah.

Dalam hal ini, kami berkomitmen untuk selalu menjemput mereka tepat waktu, dan ini adalah bagian dari menjadikan kami teladan dalam menepati janji.

Alasan mengapa kami begitu vokal tentang menepati janji adalah karena kami percaya bahwa janji adalah bentuk dari integritas seseorang. Menepati janji adalah bukti nyata bahwa kita bertanggung jawab atas perkataan kita. Integritas dan nilai-nilai seperti menepati janji adalah bagian integral dari pendidikan berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun