3. Menghilangkan Perbedaan Memupuk Persatuan
Rambut adalah mahkota bagi setiap manusia, tak luput juga bagi anak yang juga merupakan peserta didik di sekolah. Rambut sering kali kadang menjadi identitas bagi masing-masing pribadi sesuai dengan lingkungan tumbuh kembangnya. Penetapan ketentuan panjang rambut anak ketika berada di sekolah adalah salah satu langkah yang ditempuh sekolah untuk mereduksi berbagai perbedaan yang ada di sekolah.Â
Sekolah merupakan tempat berkumpulnya anak dari berbagai latar belakang yang berbeda. Berasal dari daerah yang berbeda, asuhan orang tua yang berbeda, sampai pada beragamnya kekuatan finansial masing-masing orang tua yang juga tidak sama. Kadang kala berbagai perbedaan-perbedaan itu mengerucut menjadi perbedaan dalam penampilan ketika anak berada di sekolah.Â
Menyeragamkan rambut adalah sebuah hal yang dipandang mampu mereduksi berbagai perbedaan-perbedaan yang hadir di tengah-tengah anak.Â
Dengan kewajiban yang diterapkan untuk seluruh siswa yang berada di sekolah membuat siswa merasakan bahwa tidak ada siswa yang memiliki hak istimewa di sekolah.
Tidak ada siswa yang memiliki privilige di sekolah, semua sama, harus patuh dan taat terhadap ketentuan yang berlaku di sekolah. Rambut harus dipotong sesuai dengan ketentuan tata tertib sekolah.
Hal ini juga seharusnya semakin mengokohkan rasa persatuan dan jiwa korsa anak di sekolah, sebab semua anak akan merasa senasib dan seperjuangan.
Sama-sama bersekolah, sama-sama harus patuh dan taat pada tata tertib sekolah, dan sama-sama harus memotong rambut sesuai dengan ketentuan tata tertib yang berlaku di sekolah, sehingga tindakan diskriminasi yang mengarah pada perundungan seharusnya juga bisa dicegah.
Wasana Kata
Banyak yang menganggap bahwa rambut adalah bagian dari hak mereka yang tidak bisa diganggu gugat. Razia cukur rambut dianggap sebagai pelanggaran atas hak anak. Padahal ada banyak makna yang terkandung di dalam ketentuan tentang panjang rambut anak di sekolah.