Secara umum penulis menggaris bawahi bahwa etika dalam berkomunikasi tidak akan lepas walau berganti dalam media apapun.
Komunikasi daring dengan WhatsApp tidak menggugurkan etika yang menjadi keumuman saat komunikasi dilakukan luring melalui tatap muka langsung.Â
Apalagi dengan berbagai upgrade yang dilakukan oleh whatsapp, komunikasi menjadi lebih menarik dan bisa lebih ekspresif dengan memanfaatkan berbagai macam emoticon ataupun sticker yang sudah tersedia ataupun yang bisa kita download.
Jika ada yang bilang, ribet amat sih cuman WhatsApp an aja sampai ada berbagai etika yang harus diperhatikan.Â
Hai, halo, It's common sense loh, ini emang uda seharusnya demikian.
Sebenarnya gak perlu juga diomongin-omongin lagi, hal di atas adalah sebuah hal yang wajar dan mestinya harus diterapkan agar komunikasi dan hubungan kita tetap berjalan dengan baik.
Btw, di atas adalah kondisi yang diharapkan secara keumuman, dikecualikan pada relasi yang sangat dekat sehingga kedelapan hal tersebut bisa saja tidak terpenuhi, asalkan penerima dan pemberi pesan sama-sama sepakat bahwa hal itu wajar, lumrah dan baik, It's Ok! dan kedelapan hal tersebut juga berlaku ya pada percakapan di grup.
Oh iya, kedelapan hal tersebut jangan malah buat komunikasi jadi kaku ya, tetap santuy tapi penuh etika, sepakat!
Yok, beretika di WhatsApp.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H