Berikut adalah 4 pertimbangan kritis yang harus dipikirkan sebelum melakukan permohonan pinjaman sebagai wawasan dalam pengambilan keputusan agar tidak salah melangkah dan terjerat pinjaman.
1. Perhitungkan Berapa Yang Akan Kita Peroleh
Semisal, jika seseorang meminjam uang Rp 5.700.000, ia hanya menerima uang pinjaman sebesar Rp 5.130.000. Sebab, ada biaya layanan sebesar Rp 570.000 yang harus ditanggung debitur, ungkap Dana (nama samaran) seperti dikutip kompas.comÂ
Jelas-jelas gak impas, uang yang diterima tidak sesuai dengan jumlah pinjaman yang diajukan tapi masih saja banyak yang terjebak dalam pinjaman online.Â
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dana di atas, dari pinjaman yang diajukan sebesar 5,7 juta yang cair hanya 5,13 juta saja, sisa dari nominal itu di klaim sebagai biaya layanan yang akan kembali pada kreditur.Â
Berawal dari sini seharusnya para calon debitur mampu berpikir kritis melakukan analisa untung rugi ketika akan melakukan pinjaman. Celakanya dari contoh permisalan di atas, cicilan yang harus tetap ditanggung bukan nominal bersih setelah dipotong biaya layanan, tetapi tetap tanggungan yang harus dicicil oleh kreditur adalah nominal pinjaman yang diajukan.
Misal kita akan melakukan pinjaman untuk pembelian sebuah barang seharga 5,7 juta, maka kita tidak akan mungkin melakukan peminjaman dengan nominal yang sama persis dengan harga barang yang akan dibeli.Â
Pasti nominal permohonan peminjaman lebih dari harga barang hal ini dikarenakan masih ada biaya tambahan lain yaitu biaya layanan yang harus ditanggung oleh debitur sehingga mengakibatkan nominal dana yang diterima berkurang tetapi nominal cicilan tetap mengikuti nominal peminjaman sebelum dipotong biaya layanan, fix kita rugi.
2. Perhitungkan Penurunan Harga Barang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!